30. Kebenaran yang menyakitkan

288 14 0
                                    

Maaf kalo banyak typo...

Sesuai janji, aku up 2 part ya.
Insya Allah tiap minggu konsisten 2 part.

Part ini ada adegan 18+ dan nyesek ya....

Anak kecil dilarang mendekat..

Happy reading...❤❤✌✌✌

***

"Alea... Jujur ama kakak" Ucapnya dingin.

"Soal apa kak??"

"Kamu!"

Alea mengerutkan dahi mendengar perkataan Panji.

"Dalam hal apa? Aku udah-" ucap alea terpotong

"Kakak gak tau Alea." potong Panji frustasi.

"Kakak merasa tersaingi dengan Dwi. Dia tau semuanya tentang kamu, Sedangkan aku? Aku hanya bisa cemburu. Kakak ngerasa kamu lebih nyaman ama Dwi daripada kakak." ucap Panji mengeluarkan semua keluh kesahnya.

"Yang pacar kamu itu Dwi atau kakak?!!" Bentak Panji

"Kak... Bukan itu maksudku-" ucap Alea terpotong.

"Trus apa?!!! Semuanya menunjukkan kalo kamu lebih nyaman ama Dwi dibanding ama kakak, yang tidak lain pacar kamu sendiri!!!" Bentak Panji.

"Kak..." ucap Alea menggenggam tangan panji.

"Kak dengerin aku, Kakak itu Pacar aku. Aku sayang ama kakak dan aku hanya nggak mau ngerepotin kak Panji. Kak Dwi bisa ke rumah Mama, itu aku yang minta anterin kesana. Lalu aku gak pernah ke rumah Mama lagi."

"Kenapa? Kamu gak pengen ngajak kakak ketemu ama Mama kandung kamu, Al?"

"Karena aku malu jika aku harus di caci maki di depan kakak, didepan orang yang sangat aku cintai."

"Dicaci maki? Maksudnya?"

"Waktu aku kesana Mama bilang aku pelacur dan aku hampir berniat menjadi seperti apa yang dikatakan Mama padaku."

"Al..." ucap Panji lirih

"Untung ada ibu kak Dwi yang menenangkan aku. Makanya sejak itu kak Dwi melarangku ke rumahnya."

"Soal Judika?"

"Aku juga baru tau hari ini kalau dia adalah adekku. Kakak tau darimana kalau dia adikku?" Alea balik bertanya

"Kakak gak sengaja denger pembicaraan kamu dan Dwi. Mungkin kalo aku gak denger sendiri, kamu gak bakalan cerita. Maafin kakak ya, udah salah paham ama kamu." Ucap Panji menyesal sambil mengusap kepala Alea.

"Tolong, kakak percaya ya ama aku." Ucap Alea

Tiba-tiba Panji memeluk Alea begitu erat, Alea pun membalas pelukannya. Pelukan yang Alea rindukan.

"Skripsi kakak Panji gimana?" tanya Alea di dekapan Panji.

"Masih ngumpulin data. Maaf ya kalau kamu merasa terabaikan. Praktek lapangan kamu gimana?" Panji melerai pelukan mereka.

"Masih ngurusin proposalnya. Kakak pengen tau dimana rumah Mama?"

"Maafkan aku Al... Aku cemburu pada Dwi tapi aku sendiri sibuk dengan Cindy." batin Panji

"Kakak gak mau kamu sakit hati lagi karena hinaan mama kamu." Jawab Panji.

"Hari ini aku kesana ama Dika."

"Kok bisa?" tanya Panji

"Kebetulan Dika ada yang ketinggalan jadi aku ikut Dika sambil beli minum buat turnamen. Dan syukurlah Mama tidak menghinaku."

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang