"Al, dihadapan semua orang yang ada disini aku ingin bertanya padamu, maukah kamu menjadi istriku?" Tanya Panji.
***
Alea pov
"Apa? Dia memintaku menjadi istrinya didepan semua orang? Setelah apa yang dia lakukan padaku? Segampang itu dia mempermainkan perasaanku, Setelah menghancurkan semua harapanku dan hatiku? Dia datang kembali? Bukankah dia bilang tidak bisa menerima kekuranganku?" Batinku marah.
"Aleanor Daisy Fardhana, Maukah kamu menjadi istriku?" Tanyanya sekali lagi.
Aku enggan menjawab. Pandanganku mengarah ke arah dimana tadi aku berada. Aku mencari dia, sosok yang telah membuatku tersenyum saat aku jatuh.
"Dia kemana?" Batinku.
Ya, dia menghilang. Aku mengedarkan pandanganku ke segala arah, mencari keberadaannya. Hatiku berdenyut sakit.
Tanpa aku sadari aku beranjak dari depan Kak Panji. Kak panji mencekal tanganku.
"Aleanor Daisy Fardhana, Maukah kamu menjadi istriku?" Tanya Kak Panji untuk ketiga kalinya.
Aku menghentikan langkahku, dan berbalik menatapnya tajam, dengan perlahan Kak Panji melepas cekalannya.
Wajahnya yang dulu sanggup membuatku jatuh cinta, kini aku tak merasakan hal itu lagi saat aku ketakutan kehilangan sosok Virzu.
Hatiku begitu ketakutan akan kehilangan Virzu. Sosok Pria yang selama ini membuatku nyaman dan tanpa aku sadari, jika aku mencintainya.
"Jangan bilang karena ini perasaan gue gak enak? oh God, Jangan biarkan Virzu pergi dariku, karena aku mencintai dia." Batinku.
Ya, aku mencintainya. Aku mencintai Virzu-ku. Virzu dengan segala kesabarannya dalam menghadapiku. Menemaniku saat aku jatuh dan juga menerima segala kekuranganku.
"Maaf..." Ucapku.
Hanya itu yang bisa aku ucapkan pada kak Panji. Aku berbalik hendak menyusul Virzu tapi tanganku di cegahnya lagi.
"Kenapa?" Tanya Kak Panji.
Aku berbalik menatap wajahnya yang menunggu jawabanku. Aku kesal dia mencegahku mencari keberadaan Virzu.
"Kakak memintaku menjadi istrimu? Setelah apa yang kakak lakukan padaku? Segampang itukah kakak mempermainkan perasaanku? Setelah menghancurkan semua harapanku dan hatiku, kakak datang kembali? Kakak lupa dengan semua yang kakak lakukan padaku? Bukankah Kakak bilang jika kakak tidak bisa menerima kekuranganku?" Ucapku pelan menahan marah. Aku melepas cekalan tangannya.
Aku mengungkapkan semua apa yang aku rasa padanya. Aku marah dengan sikapnya.
"Maafkan kakak, Alea. Aku masih sayang kamu. Selama ini aku hindari kamu karena Ayah ga setuju dan penyakitnya kambuh. Aku gak mau ayah sakit-"
"Dan karena itu aku yang sakit. Aku yang hancur, aku butuh sandaran saat kenyataan yang ku terima begitu berat. Kakak gak tau kan, Aku bahkan sempat berniat untuk bunuh diri, karena apa? Keberadaan ku membuat Mama kandungku hancur dan Kakak yang aku harapkan bisa menguatkan aku malah jadi orang pertama yang meninggalkan ku. Dan kakak tau siapa yang terus berada di sampingku dan menguatkan aku? Dia Virzu, kak." Potongku
Aku menghela nafas pelan. Aku menatap Pak Riswan.
"Om memang ayah kakak dan harus kakak utamakan dari pada aku yang bukan Siapa-siapamu, Kak. Maaf kak. Aku tidak bisa kembali pada mu." Tegasku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...