15. Terbongkar

225 12 0
                                    

Holla... Alea datang lagi.
Mumpung ide lagi ngalir dan gabut, mending ngelanjutin part Alea.

Oke, langsung aja nih..
Tapi maaf nih kalo banyak typo.

Semoga suka ama part ini...
Happy Reading

***

Ujian semester genap baru saja selesai di laksanakan. Dan saat ini liburan semester tiba, Banyak mahasiswa lain yang memilih pulang kampung.

Sedangkan Alea, sama seperti liburan semester tahun lalu, Dia memilih tetep di kost. Sebenarnya Maura mengajaknya ke bali, ke rumah saudara Maura. Tapi Alea tidak mau, karena Maudi, pasti tidak akan menyukainya.

Bahkan berkali-kali Fardhan meminta Alea ikut. Namun itulah Alea, dia tidak ingin kesehatan Maudi memburuk karena bertemu dengan nya. Akhirnya dengan terpaksa, mereka pergi ke bali tanpa Alea.

Dia pun menyibukkan diri dengan mengerjakan proker ospek yang sebentar lagi akan diadakan, mengingat pendaftaran mahasiswa baru sudah di buka.

Ketika di kost, ponsel Alea berdering rupanya daru Vian. Segera ia mengangkat panggilan itu.

"Ya Hallo Vian. Ada apa?."

"Alea. Lo pulkam gak?" Suara Vian di seberang

"Gak pulkam. Ada yang bisa di bantu?"

"Bisa ke sekret gak, bantuin gue? Buat ngurus persiapan ospek ntar. Bisa?"

"Bisa kok Vian."

"Gue tunggu ya, Alea." Panggikan terputus.

Alea segera bersiap-siap, memoles sedikit wajahnya dengan bedak bayi dan sedikit lipgloss. Setelah rapi, ia menyambar tas selempangnya dan mengunci pintu kamar.

Dari balkon depan kamarnya, ia bisa melihat sekret. Dari arah sekret, Vian melambaikan tangan dan Alea segera menuruni tangga dan menuju pintu masuk kost.

Sebelum pergi, tak lupa ia mengunci pintu masuk dan gerbang kost. Alea berjalan menuju kampus, di tengah jalan bertemu dengan Virzu. Mereka pun segera menuju sekret. Namun Disana hanya ada Vian.

"Waah penghuni sekret nih anak." Goda Alea pada Vian.

"Males cuy mau pulkam." Jawab Vian.

"Eh si kapel ospek mana?" tanya Alea

"Oh Rudi baru aja keluar. Katanya mau beli makan, buat makan siang ntar. Kalian nitip sesuatu? Biar gue telfonin."

"Samain." Jawab Alea dan Virzu berbarengan.

"Cie... Kompaknya... Awas jodoh lho." goda Vian

"Iri bilang bos." Goda Alea.

Tak berapa lama, Rudi dan Indah datang membawa tas kresek berisi makanan.

"Eh kalian. Baru datang?" tanya Indah pada Alea dan Virzu.

"Hmm." Gumam Virzu

"Baru aja. Nih sekalian mau nyelesein persiapan buat ospek." Jawab Alea.

Mereka akhirnya melanjutkan mengecek persiapan untuk kegiatan ospek nanti.

"Oh untuk humasnya sampe mana? Sponsornya?" tanya Rudi.

"Udah beres. Pembukaan pudir 3 gak bisa hadir. Surat undangan hanya direktur yang belum di kasih." Ucap Virzu.

"Kalo lo gimana Alea? Untuk kelengkapan kesehatan nanti?" tanya Rudi.

"List Obat-obatannya udah gue serahkan ke bagian perlengkapan, sama tandu yang belum ada. Untuk yang lain udah siap semua."

Dirimu Dan Dirinya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang