Kini mereka sama-sama terdiam dengan Alea masih berdiri sambil menggigit bibir bawahnya dan memainkan jarinya.
Sedetik...
2 detik...
3 detik...
Virzu kembali meraih bahu Alea, menangkup wajah Alea dan mendekatkan wajahnya ke wajah Alea. Alea memejamkan matanya dan detik kemudian Virzu mengecup kening Alea lagi. Dan kini Lebih lama.
Dan entah kenapa kecupan itu turun ke hidung. Lalu ke kedua Pipi Alea. Tak ada perlawanan dari Alea hingga Virzu dengan berani meneruskan aksinya menuju bibir ranum Alea.
Dengan pelan ia melumat benda kenyal berwarna pink itu dengan lembut yang selama ini menjadi candu baginya..
Ciuman mereka begitu lama, dan Alea, ia membalas ciuman Virzu dengan masih memejamkan matanya. Ciuman yang panas.
"Oh shiit... Kalo kayak gini rasanya berat untuk melepas Alea." Batin Virzu.
Saat mereka sama-sama kehabisan pasokan udara, ciuman mereka terhenti. Mereka sama-sama mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
Virzu dengan lembut mengusap bibir Alea yang basah karena ulahnya dengan ibu jarinya dan tersenyum tipis.
"Tidurlah. Nanti kita beli baju buat ke acara pertunangan Panji."
"Iya." Ucap Alea malu-malu
Alea menuju ke ranjang yang ada di kamar Virzu. Sedangkan Virzu sendiri menuju ke ruang tamu sambil membawa minumannya.
Ia tersenyum mengingat kejadian baru saja. Sebuah senyum tersungging di bibirnya. Tak berapa lama kemudian, Ponsel Virzu berbunyi, dan sebuah pesan ia terima.
Kak Dwi.
Kata Panji, di hari pertunangan, Cindy meminta jawaban Panji soal wanita yang Panji pilih. Kalo memilih Cindy, mereka akan bertunangan. Tapi kalo milih Alea, Cindy rela.Setelah membaca isi pesannya, seketika senyum di wajah Virzu sirna.
"Baru saja gue merasakan Kebahagian bersama Alea.." Batin Virzu.
***
Alea pov.
Aku merebahkan badanku di kasur yang biasa Virzu tiduri. Tercium aroma maskulin yang entah kenapa aku sangat menyukainya.
Wajahku terasa panas saat teringat kejadian tadi, kejadian dimana Virzu menciumku dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Dan Dirinya (End)
Teen FictionSequel dari Aleanor (anak yang terabaikan). "Kak Panji janji ya. Jangan sakitin aku. Kalo Kakak nyakitin aku, jangan salahin aku saat aku udah gak respect ama kakak. Bahkan bisa aja aku benci ama kakak." - Aleanor - "Nyaman banget dan cantik. Gue s...