44. Bekerja Sambil Liburan

13.6K 1.2K 39
                                    

Auri mengecek ponselnya kembali berharap ada balasan lagi dari Malvin, namun nihil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auri mengecek ponselnya kembali berharap ada balasan lagi dari Malvin, namun nihil. Sejak keberangkatannya dari rumah ke bandara, hanya 'Hm' yang sedari tadi muncul di sana.

Bukannya Auri tak sopan meminta izin lewat pesan, tapi dua hari ini Malvin tak pulang ke rumah dengan alasan sibuk dan memilih menginap di rumah sakit. Akhirnya inilah yang dilakukan Auri.

"Mbak, ayo!" Panggilan Baim padanya membuat Auri terbuyar dan memasukkan ponsel ke dalam tasnya, kemudian mengikuti Baim dan lainnya untuk check in.

Lamanya perjalanan Jakarta-Lombok yang menempuh waktu kurang lebih dua jam.

Selama dalam pewasat Auri tertidur pulas, jadi tak heran ia begitu semangat setelah tiba di tempat tersebut.

"Ri, lo gak capek apa?" tegur Yohanes ketika mendengar Auri mengajaknya berjalan-jalan.

"Ck! Enggaklah Bang! Emang gue sengaja tidur biar ada tenaga jalan-jalan," ujar Auri antusias.

"Tapi ini kan udah malem Nong-Nong!" Tekan Yohanes setiap katanya. Selain Bang Kai yang mengatainya 'Nong-Nong', Yohanes pun juga.

Tentu saja Auri melotot, bersiap menghantam Yohanes, tapi dengan cepat Yohanes masuk ke kamar hotel yang telah mereka sewa.

"Awas ya lu, Bang!" teriak Auri kesal tepat di depan kamar Yohanes.

"Malu-maluin aja lo Ri! Kentara banget lo gak dapet jatah sebelum ke sini!" sahut Jerry membuat Auri semakin kesal.

"Im, lo mau temenin gue gak? Sekalian cari makan?" tawar Auri pada Baim.

"Ya kalau Mbak mau traktir, ayo!" Auri mendelik kesal. Kenapa semuanya menyebalkan? Tapi ia tetap mengajak Baim menemaninya mencari makan malam, sekalian jalan-jalan.

Mereka makan di luar hotel. Retoran seafood yang menyediakan makanan laut kesukaan Auri.

"Lo gak alergi kan, Im?" tanya Auri setelah mereka mendapatkan meja.

"Walaupun gue alergi, tetap gue makan, Mbak. Lumayan gratis." Baim menyengir membuat Auri tertawa. Ada-ada saja tingkah pria yang dua tahun lebih muda darinya itu.

Mereka memesan kepiting lada hitam, cumi goreng mentega dan udang bakar.

Keduanya sama-sama ngiler, benar-benar lapar setelah makanan ada di hadapan mereka.

"Bang Hans, Bang Jerry sama Wayang bakalan ngiler, Mbak," ujar Baim setelah memotret makanan di hadapannya lalu mengirimnya di grup chat.

Auri tertawa dan mengangguk setuju, saat hendak menikmati udang bakar, ia terhenti saat ponselnya berdenting tanda ada pesan masuk.

Dengan cepat Auri merogoh tasnya dan melihat siapa pengirim pesan tersebut.

Auri menyesal, sungguh menyesal membaca pesan tersebut yang ia kira dari Malvin.

Love Makes CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang