33. Sarapan Bersama

11.3K 1K 18
                                    

Bang Kai melompat kaget saat sibuk memperhatikan halaman samping tempat tinggal Auri, ada yang menyentuh kakinya. Bang Kai semakin terkejut dan histeris melihat seekor kucing di dekatnya.

Ibu Maharani yang sedang beres-beres di dalam, keluar melihat Bang Kai yang kini naik di kursi malas yang berada di dekat kolam renang.

Bang Kai badannya tinggi besar, pekerjaan sebagai prajurit negara tak kenal takut, kini ketakutan karena ada kucing yang tidur malas di dekat kursi tersebut.

"Ibu!" panggil Bang Kai. Layaknya orang yang sedang dalam bahaya.

"Ck!ck! Ibu kira ada apa." Ibu Maharani malah melengos pergi meninggalkan Bang Kai yang berteriak memanggilnya.

Teriakan Bang Kai semakin menggema karena Missy bangun dan melakukan peregangan, membuka mulutnya lebar memperlihatkan taringnya.

Keringat dingin mulai mengaliri seluruh tubuh Bang Kai, ia berdiri gemetar di atas kursi. Bisa malu dirinya jika ada yang melihatnya sekarang.

"Ibu!" panggil Bang Kai putus asa.

Suara bel rumah menghentikan teriakannya dan digantikan teriakan Ibu Maharani menyuruh dirinya membuka pintu.

Bagaimana bisa Bang Kai membuka pintu jika masih ada kucing berkeliaran di sekitarnya?

Aneh juga, karena jenis kucing itu bukanlah kucing peliharaan pada umumnya. Jenis kucing yang berkeliaran di luar. Tidak mungkin kan perumahan elit ada kucing liar atau mungkin kucing itu memang tinggal di sini?

"Kai! Buka pintunya!" teriak Ibu Maharani lagi membuat Bang Kai menghentikan pengamatannya pada kucing tersebut.

"Ada kucing Bu!" balas Bang Kai tak kalah keras. Jiwa tegasnya seketika hilang hanya karena seekor kucing.

"Ck! Kamu tuh masa sama kucing gini aja kamu takut?" Ibu Maharani datang dan menggendong kucing tersebut. Menjauhkannya dari Bang Kai yang langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam rumah.

Bahkan punggung bajunya basah karena terlalu banyak mengeluarkan keringat. Ia bergidik geli membayangkan kucing tersebut. Rasanya ia ingin pulang saja jika tau ada kucing di rumah ini.

Menormalkan detak jantungnya lebih dulu, ia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya, kemudian membuka pintu.

Sepertinya detak jantungnya tak bisa normal. Karena sekarang di hadapannya berdiri wanita ayu yang memasang ekspresi terkejut, tapi kemudian menyunggingkan senyum manis.

"Hai!" sapa Richel ramah pada Bang Kai.

"Ha-hai." Bang Kai benar-benar gugup. Tidak menyangka bertemu dengan Richel setelah pertemuan mereka di pesta pernikahan Auri.

Bang Kai juga baru tau saat itu jika Richel adalah sepupu Malvin dan pria yang pernah kira kekasih Richel yang ia tau bernama Arkana, sepupu Richel juga.

"Siapa Kai?" Keduanya mengalihkan pandangan ke arah belakang Bang Kai.

Betapa terkejutnya Bang Kai saat melihat Ibu Maharani menggendong kucing dan berjalan dekat ke arahnya.

Bang Kai merapat di daun pintu. Berusaha keras tidak berteriak agar Ibu Maharani menjauhkan kucing tersebut darinya. Bang Kai harus jaim di depan Richel. Karena niatnya yang dulu ingin menyerah, kembali meredup saat tau kalau Richel jomblo.

Bagaimana bisa ia tau?

Tentu saja saat menghadiri pesta pernikahan Auri dan Malvin, Richel datang seorang diri. Ia sudah mengkonfirmasi itu saat ia berbasa basi pada wanita itu saat di sana.

"Eh Richel ya?" sapa Ibu Maharani ramah jika wanita di hadapannya saat ini sepupu Malvin, seperti besannya yang pernah bercerita tentang sanak keluarga Malvin.

Love Makes CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang