EXTRA PART III

26.6K 1.4K 32
                                    

Sebagai tuan rumah, tentu menyibukkan diri jika kedatangan tamu. Menyiapkan makanan serta kudapan.

Setelah menikah, baru kali ini rumah mereka dijadikan tempat kumpul para sahabat Malvin beserta istri dan anak-anaknya.

Semuanya telah selesai makan siang. Mereka berkumpul di taman samping. Menikmati kudapan serta jus alpukat yang di buat Bibi Anti.

Para anak-anak bermain bola plastik di hamparan rumput jepang di pekarangan tersebut. Ditemani Anis dan juga Andra yang mengawasi para bocil tersebut.

Sementara yang lainnya berada tidak jauh, di gazebo dan duduk di kursi kayu yang tersedia di sana.
"Ba, ba, ba, ba. Bah!"

Auri mengajak Sean bicara membuat bayi berumur lima bulan tersebut tertawa. Sebisa mungkin Auri memasang wajah konyol hingga membuat Sean tertawa keras yang mengundang perhatian orang-orang sekitar.

"Duh! Udah cocok banget nih punya anak," celetuk Sasa bergabung duduk di atas gazebo.

Auri tersipu malu seraya mengusap perutnya. "Doain aja Kak biar lancar."

Mendengar ucapan Auri.

Sasa, Laras dan Via saling tatap lalu mereka bertiga memekik yang membuat para suami mereka kembali menatap mereka.

"Astaga Auri! Kenapa gak bilang?!  Usianya berapa minggu?!" pekik Sasa heboh.

"Jadi, lo ngundang kita semua buat makan-makan ke sini sebagai acara selamatan lo hamil?" tanya Laras dengan mata berbinar.

Auri hendak menjawab, tapi Via menyela. "Hah? Lo hamil? Kok bisa?"

"Ya bisa lah, Vi! Malvin kerja keras tuh. Ya gak, Vin?" sahut Iyo.

Para sahabat Malvin pun memberi ucapan pada pria itu.

Auri menghela nafas pelan melihat wajah lempeng suaminya. Hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih saat diberi selamat.

"Ya soalnya aku kira Koko Mal impoten." Via tertawa dan berhenti seketika saat Malvin melemparnya sandal rumah sehingga mengenai lengannya. "Dasar!" serunya sengit menatap tajam Malvin yang melengos. Memilih duduk di sebelah Auri.

"Sakit banget ya?" Iyo hendak mengelus lengan Via, tapi dengan cepat tangannya ditepis lalu ditarik untuk berdiri agar tidak duduk di sebelah Via.

Pelakunya, siapa lagi kalau bukan Anis yang langsung menempeleng duda manis tersebut.

"Ck! Sampai kapan kalian gak berantem kalau ketemu?!" Andra berdecak kesal memisahkan keduanya yang bertengkar. Seperti Orion dan Shiro jika bertengkar.

"Makanya cari istri Yo," sahutan Malvin yang datar tersebut membuat mereka tertawa.

Iyo berdecak kesal.

"Waduh! Playboy kelas kakap teraniaya nih! Padahal biasanya Malvin yang dianiaya karena jones," ujar Chito yang membuatnya mendapatkan tonyoran di kepalanya.

"Siapa suruh bajingan," sindir Anis sinis yang mendapatk delikan sinis Iyo.

Anis tentu membalas. Bukan tatapan sinis. Melainkan mencium bibir Via. Bahkan melumatnya.

"Heh! Liat sikon dulu lo!" Kepala Anis dijitak Andra membuatnya mengaduh sakit. Juga mendapat cubitan di perutnya dari Via lalu istrinya itu pindah duduk di sebelah Laras menatapnya kesal.

"Bang Iyo cari istri deh, biar gak keliatan ngenes," celetuk Auri sembari tertawa melihat wajah dongkol Iyo.

"Iya nih Yo. Mana Iyo yang dulu punya banyak koleksi cewek?! Masa gak ada satupun yang cocok jadi kandidat buat jadi Maminya si kembar?" Tantang Chito sembari memasang wajah yang menyebalkan di mata Iyo.

Love Makes CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang