"Kau ...
Harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu
Berada di sampingmu
Kau ...
Harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia
Datanglah kepadaku....""Kau ...
Harusnya memilih aku
Yang lebih mampu menyayangimu
Berada di sampingmu
Kau ...
Harusnya memilih aku
Tinggalkan dia, lupakan dia
Datanglah kepadaku""Kau ...
Harusnya memilih aku…"Nada sumbang, pengucapan lirik yang tak sesuai dengan nadanya membuat pendengaran Bang Kai berdengung hebat. Apalagi tempat tersebut yang minim pencahayaan membuat kepalanya makin pusing.
Menyesal.
Sungguh, ia menyesal karena menyarankan Auri ke tempat karaoke sebagai tempat untuk menenangkan hati setelah hati hancur berkeping-keping. Lupa, jika adiknya memiliki suara yang sangat-sangat buruk.
Dan hampir sejam di tempat tersebut, hanya lagu tersebut yang Auri nyanyikan terus-menerus. Jangan-jangan adiknya itu tak tau lagu lain.
Kalau saja kaki Auri membaik, bisa ia pastikan adiknya tersebut berjoget tidak jelas, layaknya orang mabuk. Padahal hanya meneguk minuman bersoda.
Auri kembali mengulang lagu tersebut. Bernyanyi dengan nada sumbang.
Bang Kai muak, ia berdiri ingin menyeret Auri segera pulang, tapi diurungkan.
Tertegun sejenak melihat Auri begitu menghayati nyanyian sumbangnya.
"Abang mau ke toilet," ujar Bang Kai menepuk pelan pundak Auri lalu melangkah keluar.
"Kau harusnya memilih aku...." Auri berseru keras menatap kepergian Bang Kai hingga menghilang dari matanya, lalu ia kembali menatap layar lebar di hadapannya. "Tinggalkan dia....lupakan dia..."
Bang Kai mengusap kedua telinganya secara bergantian. Merasa lega, akhirnya bisa terlepas dari suara sumbang Auri. Tubuh tegapnya berjalan menuju ke toilet. Menuntaskan hajat, lalu keluar.
Saat berjalan di lorong, hendak menuju kembali ke ruangan tempat Auri berada.
Dari arah berlawanan ada seorang wanita yang menunduk sedang mencari sesuatu dalam tas dan jalannya terkesan terburu-buru. Wanita tersebut tak sengaja menabrak lengan kokoh Bang Kai, sehingga tasnya terhempas jatuh ke lantai.
Bang Kai tersentak, refleks ia berjongkok bersamaan wanita tersebut yang memungut barang-barangnya yang berserakan di lantai.
"Maaf, Mas. Maaf. Saya gak sengaja," ujar wanita tersebut sangat lembut menyapa pendengaran Bang Kai.
Sejenak Bang Kai tertegun melihat wajah ayu wanita tersebut. Wajahnya yang memang terlihat sangar membuat wanita tersebut mengernyit takut dan tak enak.
"Sekali lagi, maaf Mas... saya gak sengaja," ujar wanita tersebut takut-takut.
"Ah... iya gak pa-pa." Seketika Bang Kai menyunggingkan senyuman manisnya. Hal yang sangat jarang ia lakukan pada orang asing.
Keduanya berdiri, Bang Kai menyerahkan beberapa barang yang tadi ia pungut milik wanita tersebut.
"Makasih. Sekali lagi maaf ya, Mas," ujar wanita tersebut tak enak.
"I-iya." Tiba-tiba Bang Kai gugup. Hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Bahkan saat ia menjalani pendidikan militer, ujian dan terjun ke lapangan, ia tak pernah merasakan gugup seperti saat ini. Kenapa hanya melihat senyum wanita tersebut, ia tiba-tiba gugup?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Makes Crazy
ChickLit》Love Makes Series 4《 • • • Hari itu merupakan hari tersial bagi sosok Auristela Darakutni. Ia mengalami kecelakaan hingga mengalami patah tulang di bagian kaki. Hari itu dalam keadaan sadar saat berada di rumah sakit, ia meraung sakit menangis hist...