EXTRA PART IV

32.4K 1.3K 25
                                    

Akhir pekan keluarga Pak Darakutni berkunjung ke tempat pemancingan. Tempat tersebut termasuk milik Pak Darakutni. Disana juga terdapat sebuah dapur. Jadi, hasil pancingan bisa langsung disajikan dan makan bersama-sama.

Biasanya hanya Pak Darakutni yang berkunjung atau dengan Bang Kai. Jika Bang Kai sedang libur dari tugasnya.

Namun, kali ini ada Ibu Maharani dan tentunya Auri serta Malvin.

Bukan hanya mereka, ada Bima juga  karena diajak Bang Kai.

"Mas mau mancing juga?"

Malvin yang menunggu alat pancingan untuk dirinya disiapkan, menoleh menatap Auri yang berjalan tertatih dengan perut membesar menghampirinya.

Ia menghampiri Auri menuntun istrinya itu untuk duduk.

Sebenarnya enggan pergi karena kondisi Auri. Tidak ingin Auri kelelahan tentunya. Namun, ia juga merasa tidak sungkan karena yang memintanya datang ke sini ayah mertuanya.

"Kenapa ke sini? Mending kamu sama Ibu."

Auri menyengir. Mengusap lengannya pelan. "Aku mau liat Mas mancing."

"Panas Ri." Malvin tidak ingin Auri terkena panas matahari di siang bolong seperti ini.

"Ih Mas,"  Auri mulai merengek melingkarkan kedua tangan ke pinggangnya.

"Hadeh! Panas banget nih!" Seruan tersebut membuat keduanya menoleh ke arah Bang Kai yang mengibaskan topi ke arah wajahnya.

"Dasar jones!" desis Auri mengejek Bang Kai.

"Aku tersinggung loh, Ri," sahut Bima tertawa. Auri pun ikut tertawa.

Malvin yang melihat itu tidak suka.

Semua berada di tempat pemancingan. Duduk sambil memegang alat pancing. Menunggu ikan memakan umpan.

Malvin melirik Auri yang senantiasa memegang kipas portable ke arahnya. Padahal istrinya itu berkeringat.

"Mending kamu masuk," suruh Malvin pelan.

"Aku mau nemenin Mas!"

Malvin menghela nafas pelan. Pasti  akan kalah melawan keras kepala Auri.

"Ya udah berhenti kipasin aku. Mending kipasin diri kamu."

Auri menyengir, lalu mengarahkan kipas tersebut ke arahnya. "Ah segarnya!"

Tangan Malvin terulur menyeka keringat Auri di sekitar pelipis serta kening istrinya itu.

"Ck! Ck! Kalau mau bermesraan liat tempat dulu!"

Keduanya menoleh ke kanan. Sekitar lima langkah dari tempat mereka duduk, ada Bang Kai serta Bima.

"Ih Abang iri aja!" Auri menjulurkan lidahnya pada Bang Kai yang mengepalkan tangan di udara.

Namun, menurunkannya lagi saat melihat tatapan Malvin.

"Apa liat-liat?!" sentak Bang Kai galak pada Malvin.

Walau Malvin lebih tua darinya, tapi ia adalah kakak ipar pria itu. Sama sekali tidak takut.

"Bang Kai yang sopan dong sama Mas Malvin!" Auri balas menyentak.

Kedatangan Pak Darakutni yang ikut bergabung dengan mereka membuat mereka berhenti memberikan pelototan tajam.

"Mending kamu masuk, Ri." Sekali lagi Malvin menyuruh Auri masuk. Enggan melihat Auri kepanasan dan tentunya nantinya kelelahan.

Auri pun terpaksa masuk karena tidak ingin membuat Malvin marah.

Bang Kai dan Bima telah mendapat tangkapan.

Love Makes CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang