SPECIAL 100K VIEWS

24.4K 1.5K 71
                                    

Kata orang, Sang Pencipta mempertemukan jodoh dimana pun dan kapan pun tanpa disangka-sangka. Tidak ada yang tau kita berjodoh dengan siapa, baik itu orang yang dikenal ataupun sama sekali belum dikenal sebelumnya. Meski dekat kalau tidak berjodoh, kita bisa apa. Tapi, meski jauh kalau sudah jodoh, hal apapun dapat dan selama apapun dapat mempertemukan. Bahkan Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali setelah tiga ratus tahun terpisah.

Dan Auristella Darakutni bertemu dengan Malvino Wihardi Ananta. Keduanya memiliki sikap yang bertolak belakang. Sangat jauh. Bahkan profesi mereka tidak sama dan tentunya tidak bersinggungan. Namun, yang namanya jodoh, mereka bertemu. Meski pertemuan mereka dikatakan dengan tidak baik. Auri yang mengalami kecelakaan dan Malvin sebagai dokter yang menanganinya.

Yang awalnya Auri lumayan ekstra mengeluarkan segala cara agar bisa bersama Malvin.

Kini usia pernikahan mereka sebelas tahun. Malvin dan Auri telah dikarunai tiga orang anak.

Anak pertama diberi nama, Shaquille Regan Ananta, yang tentunya Malvin yang memberikan. Karena jika Auri yang disuruh memberikan nama anak, tentunya aneh dan Malvin tidak setuju.

Yang kedua bernama, Shailendra Grazian Ananta. Hanya beda dua tahun dari Regan. Mereka 'tancap gas' karena sangat ingin memiliki anak perempuan. Tapi sayang, mereka diberi anak laki-laki. Mana sikapnya sebelas duabelas dengan Auri. Membuat Auri meraskan apa yang dirasakan Bapak Darakutni dan Ibu Maharani.

Hingga enam tahun kemudian Auri kembali memutuskan untuk hamil. Meski agak was-was karena cemas jika anaknya nanti bukan laki-laki, meski nantinya laki-laki Auri dan Malvin tetap bersyukur. Penantian yang sabar mereka terwujud. Lahir bayi mungil yang diberi nama, Shakira Mauri Ananta. Nama Mauri yang awalnya ingin diberikan untuk anak pertama mereka, tapi diurungkan begitupun saat Auri hamil anak kedua.

Sikap Mauri, meski masih kecil sudah bisa dilihat turun dari Auri, walaupun wajahnya copy-an Malvin. Kata Mami, Mauri ini versi perempuan Malvin, saking miripnya. Tentunya hanya wajah, kalau sikap, jangan tanya lagi, mirip Auri.

Ngomong-ngomong bicara tentang anak bungsunya itu, kemana gadis mungil itu yang selalu dipaksa jika memakai celana. Akan mengamuk jika ingin dipakaikan celana atau rok. Makanya Auri jarang membeli celana atau rok untuk Mauri, kebanyakan pakaian Mauri bentuk dress. Kalau pakai baju, maka bawahannya hanya memakai popok.

"Dek! Adek!" Auri celingukan mencari Mauri. Perasaan tadi ia masih mendengar suara Mauri yang bicara dengan acak tak tersusun karena usia Mauri yang masih satu tahun lebih. "Yuhu!! Anak Mommy yang paling cantik mana?!" Auri menelusuri kamarnya, bahkan mencari Mauri di kolong ranjang. Kemudian masuk ke kamar mandi. Lalu keluar ke bagian wardrobe room. Membuka lemari, siapa tau saja Mauri bersembunyi di sana.

Sebelum keluar dari kamar, tatapan Auri tertuju pada meja riasnya. Ia menemukan sebuah mainan motor-motoran. Matanya memicing, ia segera keluar dari kamar. Dengan mengendap-endap menuju ke kamar putranya. Pintur kamar tersebut tidak tertutup rapat. Ia mengintip, melihat tubuh mungil Mauri yang sedang duduk membelakangi posisinya saat ini, di hadapan Mauri ada Zian yang terlihat serius. Tangan kanannya bergerak entah apa yang dilakukan pada wajah Mauri, sementara tangan kirinya memegang kotak eyeshadow palette milik Auri.

"Abang!" Kedua anaknya itu tersentak, Zian segera menatapnya. Kedua mata sipit itu membulat lalu tangannya dengan cekatan menyembunyikan eyeshadow palette ke belakang punggung.

Kini gantian kedua mata Auri yang membulat melihat wajah putri cantiknya yang menggemaskan kini dipenuhi bedak dan kedua kelopak mata hingga alis berwarna hitam, serta di bawah matanya juga. Entah kenapa Auri tiba-tiba teringat tuyul. Apalagi kini Mauri hanya mengenakan popok.
"Abang!!" jerit Auri. Zian menyengir kaku, Mauri sendiri tertawa polos.

Love Makes CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang