hwd diana

493 39 1
                                    

"Lo serius?" Tanya Arum merasa sangat terkejut saat Nafisah menceritakan alasan dia main ke rumah Maira kemarin malam.

Sedangkan Maira hanya tersenyum bahagia dengan apa yang dia alami semalam. Rasanya seperti ribuan harapan dan ribuan mimpi akhirnya terwujudkan dalam satu malam saja.

Penantian yang selama ini di nantikan, cinta yang selama ini di pendam, dan doa yang selama ini di panjatkan, akhirnya semuanya terlaksana dengan begitu mudah.

Allah memang maha kuasa, setidak mungkin apapun suatu hal terjadi jika Allah sudah berkehendak tidak ada yang tidak terjadi.

"Lo gak lagi bercanda kan, Fis?" Tanya Arum lagi meyakinkan.

"Enggaklah. Gak ada untungnya juga gue bohong sama Lo"

"Kok bisa samaan sama gue yah" celetuk Arum sukses membuat Maira dan Nafisah di buat terkejut.

"Hah? Apanya?" Tanya Nafisah bingung.

"Semalem Roy juga ngelamar gue!!"

"Hah?"

"What?"

"Lo serius?" Tanya Maira kini balik tanya. Arum memberikan anggukan sebagai jawabannya.

"Sebuah keajaiban. Kita di lamar malam yang sama" ujar Maira merasa takjub.

"Syukur deh kalau kalian sekarang udah dapat kepastian yang sangat pasti" ucap Nafisah merasa bahagia.

"Iya, Alhamdulillah Fis"

"Iya, selamat buat kalian berdua. Manusia hanya bisa berencana tapi Allah yang menakdirkannya. Tetap yakin dan percaya bahwa pilihan Allah selalu yang terbaik"

"Iya Fis Lo bener, semuanya sudah di atur sama Allah tapi kita aja yang terlalu ikut campur"  ucap Arum

"Saat seseorang mengharapkan sesuatu yang teramat di harapkan, namun suatu saat harapan itu patah dan mengecewakan, ambil saja hikmahnya, bahwa yang kita harapkan bukan yang terbaik untuk kita."

"Iya Fis, makasih selalu ngingetin kita" ucap Maira seraya merangkul bahu Nafisah sayang.

"Iya calon kakak ipar" ejek Nafisah dengan nada menggoda.

"Hahaha sahabat jadi iparan nih ceritanya?" Ucap Arum ikut mengejek.

"Iya dong, gue mau buli Maira aja nanti, kalau kak Izzan lagi gak ada di rumah"

"Wahh, adik ipar gak ada akhlak nih!"

"Biarin, nanti bikin film yang berjudul 'seorang adik ipar yang menyiksa kakak ipar baik hati'" ujar Arum sambel terkekeh.

"Serem dong" ujar Maira sambil bergidik ngeri.

"Hahaha, enggak Mai, tenang aja, gue adalah adik ipar teladan di seluruh jagat raya alam semesta"

"Massa?"

"Iya dong"

"Emang Iyya?"

"Iyyalahh"

****

Malam hari cukup cerah,  cukup mendukung bagi yang memiliki acara pada malam ini.

Nafisah dan kawan kawan tengah bersiap siap di rumah masing masing. Pasalnya mereka sudah ada janji akan pergi ke acara nikahan Diana malam ini.

Malam ini akan menjadi malam yang berbeda untuk mereka,  masing masing akan pergi dengan pasangannya.

Nafisah sendiri sudah bersiap siap sekitar setengah jam yang lalu. Dan seperti biasanya,  Nafisah sudah bulak balik lemari mencari gamis yang menurutnya cocok.

Anta Habibi Ya ZawjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang