hari istimewa

431 37 0
                                    


Pukul 05:10 subuh, seperti biasa Nafisah dan Irsyad tadarus bersama setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Selama kehamilannya, Nafisah selalu meminta Irsyad agar sholat subuh di rumah saja berjamaah dengannya, kadang kadang Irsyad sering sholat subuh di masjid terdekat rumahnya, namun berhubung permintaan sang istri Irsyad jadi jarang sekali ke masjid subuh subuh begini.

Nafisah membaca surah Maryam dan Yusuf setiap hari, katanya jika sedang hamil sering membaca kedua surah itu, akan mewarisi anak yang cantik/ tampan.

"Shodaqallahul adzim..." Ucap Nafisah dan Irsyad bersamaan, mereka mencium Al-Qur'an nya dan menaruh kembali Al-Qur'an tersebut pada tempatnya.

Setelah menaruh Al-Qur'an ke tempat masing-masing. Nafisah menghampiri Irsyad dan mencium punggung tangannya takdzim. Irsyad pun mencium puncak kepala Nafisah dengan lembut.

Cuupp

Irsyad mencium kening Nafisah cukup lama dan menangkup wajah Nafisah dengan tangan besarnya.

Irsyad menatap Nafisah hangat dan tersenyum manis." Semoga sehat terus istri nya Mas"

"Amiinnn ya Allah" balas Nafisah men amin kan doa Irsyad"

Mereka saling bertatapan dan tertawa setelahnya.

Nafisah mendekatkan tubuhnya di samping Irsyad, tanpa aba-aba Nafisah langsung mencium pipi Irsyad dengan berani sampai membuat Irsyad terkejut di buatnya.

Irsyad melongo dan menatap Nafisah terkejut" kamu barusan cium pipi aku?"

"Enggak, aku cium Hajar Aswad" jawab Nafisah dengan bangganya.

"Hah?" Kaget Irsyad.

"Mukanya bisa di kondisikan?" Tanya Nafisah seraya menahan tawanya, melihat ekspresi Irsyad seperti itu sangat menggemaskan.

Irsyad masih terdiam dan bingung dengan perkataan Nafisah barusan.

"Kan aku pernah ikut pengajian bareng Rifda, kata ustadzah! Kalau kita mencium pipi suami itu pahalanya seperti mencium Hajar Aswad, mangkanya aku cium deh pipi kamu " ujar Nafisah menjelaskan pada Irsyad.

Irsyad tersenyum dan mengangguk faham sekarang. Irsyad mengelus kepala Nafisah gemas." Hmm jadi sekarang istrinya aku udah makin pintar yah"

"Iya dong" bangga Nafisah.

"Mau cium Hajar Aswad lagi enggak?" Goda Irsyad.

"Hah?" Gini giliran Nafisah yang di buat terkejut.

"Mau cium Hajar Aswad lagi enggak, kan sebelah lagi belum!" Ucap Irsyad sekali lagi dengan nada menggida.

"Emang mau lagi?" Tantang Nafisah.

"Mau dong"

"Yaudah sini" ucap Nafisah seraya menangkup wajah Irsyad.

Cuupp

Dengan gerakan cepat Nafisah mencium pipi Irsyad sebelah lagi. Lagi lagi keduanya saling tertawa dengan aksi mereka.

Setelah bercanda dengan Irsyad Nafisah menidurkan kepalanya di paha Irsyad , Irsyad pun mengelus kepala Nafisah sayang.

"Mas!" Panggil Nafisah.

"Hmmm"

"Kita kan akan ngadain acara 4 bulan anak kita yah, aku mau tanya, kenapa kita harus adakan acara syukuran 4 bulan?" Tanya Nafisah ingin tahu, dia tidak terlalu tahu banyak soal agama, Nafisah baru belajar mungkin setelah menikah dengan Irsyad.

"Yang pertama kita Adain syukuran yang pasti untuk bersyukur Kepada Allah atas karunia terindah yang Allah kasih, dan yang terpenting di sini, di saat usia 4 bulan bayi dalam kandungan, di usia itulah Allah meniupkan Ruh kepada bayi yang ada dalam kandungan, dan bukan hanya itu, pada usia 4 bulan ini juga, Allah menuliskan semua takdirnya , kehidupannya, rizkinya, mautnya, susah, maupun senang, Allah tulis kan  takdir bayi ini pada usia ke 4 bulan" jawab Irsyad dengan rinci .

Anta Habibi Ya ZawjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang