Lamaran untuk Maira

647 47 3
                                    

Dia yang benar mencintaimu akan mengajakmu pada jenjang pernikahan karena sesungguhnya tidak ada cinta sejati sebelum halal

......

"Mai, malam nanti Lo ada di rumah?" Tanya Nafisah tiba tiba setelah menghabiskan makanannya.

Nafisah dan kawan kawan masih seperti biasa nongkrong di kafe setelah pulang kuliah tepatnya setelah sholat Dzuhur bersama.

Bedanya hari ini tidak ada Diana yang ikut berkumpul bersama mereka, karena Diana sudah mengambil cuti kuliah tiga hari untuk persiapan pernikahannya besok.

Maira yang tengah meminum es teh manis menghentikan minumnya." Ada. Kenapa emang?"

"Hmmm gak papa. Gue mau main ke rumah Lo nanti malem pokoknya jangan kemana mana!" Titah Nafisah sedikit memaksa.

Maira menautkan alisnya bingung." Main kerumah gue? Ngapain?"

"Main lah dodol , gue bilang kan mau main" ucap Nafisah sambil senyum senyum. Pasalnya Nafisah ingin memberikan surprise untuk Maira

"Tumbenan Lo main ke rumah maira malem malem" celetuk Arum ikut berbincang.

Nafisah lebih memilih mengabaikan Arum dan bertanya lagi pada Maira." Kalau papah Lo ada Mai?"

Maira semakin di buat bingung oleh Nafisah." Ada, paling baru pulang dari kantor sekitar jam delapan malam"

"Nah kebetulan tuh, bilangin sama papah Lo jangan kemana mana yah"

Maira menghela nafas jengah." Sebenernya Lo mau ngapain sih Fis, kok bawa bawa papah gue segala?"

"Iya Fis, Lo mau minta pengakuan anak angkat sama papahnya Maira?" Lagi lagi Arum ikut nyambung dengan perbincangannya.

"Udah pokonya gue mau Main nanti malem" jawab Nafisah seadanya, Maira dan Arum semakin di buat bingung dan penuh tanda tanya di otaknya.

"Gak jelas Lo Fis" cibir Arum merasa kesal. Nafisah hanya mengangkat bahu tak acuh.

"Eh gaess ... Besok kita kondangan ke rumah Diana kapan?" Tanya Arum mengganti topik pembicaraan.

"Gue mau malem aja deh sama mas Irsyad"

"Lo, Mai?" Tanya Arum pada Maira.

"Enggak tau " jawab Maira masih bingung harus berangkat kapan, mungkin gimana hatinya.

"Kita malem malem aja bareng Nafisah aja gimana?"

"Gue sih iya iya aja"

"Yaudah berarti fix besok malam"

"Serah deh"

****

Di lain tempat. Irsyad baru saja memarkirkan mobilnya di depan kafe, Irsyad sengaja membawa mobil untuk hari ini bahkan mungkin untuk seterusnya, mengingat kondisi Nafisah yang sedang hamil Irsyad khawatir tidak baik untuknya menggunakan motor, apalagi saat ada polisi tidur di jalan.

Irsyad berjalan menuju ke dalam kafe dimana Nafisah dan teman temannya sedang makan siang setelah pulang kuliah.

Irsyad melirik ke kanan dan kiri mencari Nafisahnya di sana. Dan akhirnya mata Irsyad tertuju pada satu gadis yang terlihat sangat anggun dengan hijabnya.

Anta Habibi Ya ZawjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang