sebuah permintaan

555 39 0
                                    

Seperti biasa akhir akhir ini pergi ke rumah sakit saat waktu makan siang adalah rutinitas baru untuk Nafisah.

Demi menjaga suami dari sorotan sorotan mata mata muka polos otak iblis :^

Besok besok suami harus di bungkus rapi rapi di rumah dan beri nametag bahwa ini sudah laku .

Fiuhh apa harus seperti itu .

Tapi siang ini ada kemajuan. Nafisah bukan hanya memantau Irsyad tetapi membawakan makan siang juga untuknya. Irsyad pasti senang pikirnya.

Tok tok tok ..

"Assalamualaikum" salam Nafisah langsung saja mengetuk pintu ruangan Irsyad . Dia menyangka pasti Irsyad ada di dalam , lagipula ini sudah waktunya istirahat.

"Waalaikumsalam, masuk!"

Jawab seseorang dari dalam sana . Nafisah hafal betul itu adalah suara Irsyad. Tanpa pikir panjang Nafisah segera masuk membawa bekal makan siang untuk Irsyad.

Irsyad yang sibuk dengan laptopnya sampai tidak menyadari bahwa Nafisah sudah masuk dan duduk di kursi di hadapannya.

"Khmmm" deheman Nafisah mengalihkan Irsyad dari fokusnya.

"Astagfirullah, fis kamu kapan kesini ?"

Dih pikun atau apa sih , padahal dia yang nyuruh masuk tadi . Ya ampun fis fis suamimu tidak se-tua itu kan?.

"Ya Allah mas, kamu kan yang nyuruh aku masuk tadi " ucap Nafisah mengingatkan Irsyad.

"Oh iya lupa , aku lagi fokus banget tadi maaf yah "

Nafisah hanya bisa menghela nafasnya berat mendengar jawaban Irsyad.

Sudahlah lupakan .

"Mas!, Aku bawa makan siang buat kamu " Nafisah mengeluarkan sebuah kotak makan itu dan menaruhnya di meja Irsyad .

"Wahh kebetulan aku lagi laper, makasih yah , tumben tumbenan kamu bawain makanan" ucap Irsyad dengan nada mengejek .

"Ih mas!, Aku gak suka yah kamu makan makanan dari orang lain !" Tegas Nafisah menunjukan ekspresi keseriusannya.

Irsyad jadi bergidik ngeri melihatnya.

"Iya sayang , lagian aku gak mau kok makan makanan orang lain kecuali kalau kepepet hehe"

"Terus kenapa makan makanan di kantin . Itu kan makanan orang lain?" Tanya Nafisah sengaja menjebak Irsyad.

"Terus kenapa gak pernah di kirimin makanan?" Skak matt.

Nafisah hanya mampu terdiam dan menelan ludahnya . Benar juga kata suaminya ,bodoh sekali dia .

"Bisa aja ih jawabnya , terus kamu mau aku setiap hari bawain makanan gitu ?"

"Iyalah , masakan kamu kan obat rindu di saat tidak ada pertemuan "

"Gak usah bucin , tua tua bucin segala !"

"Dih aku gak tua tua banget yah " elak Irsyad tak terima . Enak saja dia di bilang tua.

"Hmmm enggak sih , gak kelihatan " ucap Nafisah sembari menatap wajah Irsyad.

"Segini kerennya kamu bilang tua." Ujar Irsyad dengan sombongnya sambil merapihkan senelli nya.

Nafisah tersenyum dengan tingkah suaminya ini tak pernah berubah dari dulu .

"Emang kamu keren ?, menurut aku biasa aja tuh! " goda Nafisah sok jual mahal.

"Ih sembarangan , gini gini aku banyak yang ngantri Lo! "

Anta Habibi Ya ZawjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang