bau obat obatan yang cukup menyeruak begitu tercium di Indra menciuman Nafisah saat ini. Seperti yang sudah di rencanakan, Nafisah akan pergi ke rumah sakit setelah pulang kuliah sekalian memeriksa kandungannya.Nafisah tengah duduk di kursi milik Irsyad. Sebelum Nafisah menjenguk mamah Elya dia memutuskan untuk beristirahat di ruangan Irsyad terlebih dahulu.
"Minum dulu!" Irsyad menyodorkan sebotol air mineral kepada sang istri.
Nafisah menerima botol air itu dengan senang hati. Nafisah membuka tutup botol yang masih di segel itu, dan langsung meminumnya.
"Sekarang tanggal kamu periksa kandungan, kan, yah?" Tanya Irsyad
"Iya, ini tanggal aku periksa kandungan" jawab Nafisah sambil menutup kembali botol air mineral yang tadi ia minum.
"Mau periksa dulu atau, jenguk tante Elya ?"
Nafisah terdiam nampak berpikir." Emm ... Kayaknya mau jenguk dulu deh Mas"
"Yaudah, nanti aku temenin yah!"
"Emang kamu gak periksa pasien gitu?"
"Habis ini periksa tante Elya, jadi sekalian aja bareng"
"Hmmm gitu, yaudah yuk aku mau kesana sekarang!" Ajak Nafisah dengan semangat. Nafisah beranjak dari duduknya.
"Yuk"
***
Ckleekk
Pintu ruangan terbuka, Nafisah dan Irsyad segera masuk ke dalam menemui Elya yang masih berbaring atas ranjang. Bukan hanya Elya yang ada di dalam kamar ini, melainkan Sherin pun ada di dalam tengah memainkan ponselnya sambil duduk santai di sofa.
"Assalamualaikum" salam dari Irsyad dan Nafisah bersamaan.
"Waalaikumsalam" jawab Elya dengan suara yang sangat kecil.
Sherin hanya melirik ke arah Nafisah sekilas dengan tatapan tidak suka nya pada Nafisah. Sherin mengalihkan pandangannya pada Irsyad.
tatapannya langsung berbinar dan tersenyum ke arah Irsyad, sedangkan Irsyad hanya memandang fokus ke depan tanpa melihat Sherin sedikitpun.
Sherin sama sekali tak memperdulikan sikap Irsyad padanya, Sherin langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Irsyad di hadapan Nafisah.
Dengan sengaja Sherin memegang tangan Irsyad." Hai Irsyad! Apa kabar?"
"Baik!" Tegas Irsyad datar tanpa menoleh ke arah Sherin sedikitpun.
Nafisah yang melihat Sherin seperti itu hanya metapnya tak acuh. Ingin sekali ia tertawa jahat saat ini ketika Irsyad tak memperdulikan Sherin sedikitpun.
Nafisah tak memperdulikan Sherin dan langsung masuk saja ke dalam menghampiri Elya.
"Mah! Gimana kabarnya sekarang?" Tanya Nafisah. Masih ada perasaan khawatir saat melihat Elya masih berbaring seperti ini.
"Alhamdulillah sudah lebih baik sayang" jawab Elya sedikit pelan, karena kondisinya yang belum benar benar pulih membuat Elya masih kesusahan untuk bicara.
"Syad! Kamu udah makan?" Tanya Sherin antusias.
"Tan! Aku periksa dulu yah" izin Irsyad sopan kepada Elya sebelum memeriksakannya. Irsyad melewati Sherin segitu saja bahkan sedikit menabrak bahu Sherin dengan sengaja.
Sherin terdiam dan menghela nafas kasar, tangannya mengepal menahan kekesalan. Sherin pun segera pergi dari ruangan Elya di rawat, hatinya terasa panas saat melihat ada Nafisah di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anta Habibi Ya Zawji
Fiksi Remaja⚠️AWAS BAPER⚠️ (DALAM REVISI) Faiha Hana Nafisah. Seorang gadis dengan kepribadian tomboy dan keras kepala. Nafisah pernah di khianati oleh laki-laki yang ia cintai, dari situ Nafisah menjadi gadis yang hilang respect soal percintaan, dia friendly...