Anta Habibi Ya Zawji

ainun?

Budayakan cocol sambel saat metis , dan budayakan cocol tanda bintang sebelum membaca hehe ..

=========

Jika memang aku bersalah maka ajarkan aku agar aku memperbaiki kesalahanku
Bukan harus pergi dan mencari yang baru

Faiha Hana Nafisah

Aku ini istrimu, makmummu, sebelah tulang rusukmu, serta pelengkap imanmu, aku butuh bimbinganmu,aku butuh pengajaranmu,wahai imamku..

Jika aku salah maka ajarkanlah aku agar aku memperbaiki kesalahannku, bukan harus pergi dan mencari yang baru.

Di setiap tetes air mata , di setiap cerianya kebahagiaan ,aku hanya butuh kamu yang selalu menemaniku di setiap apapun keadaanya.

Seorang gadis yang tengah menatap kosong ke entah kemana tatapannya saat ini , pikiran dan tatapannya berbeda.

Sayup sayup angin yang menerpa satu demi satu helai rambut yang notabenya lurus sedikit ikal milik faiha Hana Nafisah yang tengah melamun di taman , seraya menunggu sosok yang di rindukan.

Entahlah , pikiran Nafisah sedang kacau saat ini, hanya satu yang terbayang dan terus menghantuinya pikirannya , saat melihat Irsyad tengah bergandengan tangan dengan wanita cantik , yang mengenakan hijab syar'i saat di toko buku kemarin sore, malamnya lagi bahkan dia tidak pulang ke rumah untuk yang kedua kali.

Nafisah sudah boleh pulang  dari rumah sakit sejak semalam, dia pikir hari ini Irsyad pasti ke kampus ,tapi nyatanya tidak , sejak semalam , bahkan sekarang sudah siang ,dia belum juga bertemu dengan Irsyad , entah dia kemana.

Siang ini bahkan nafisah tidak ikut ke kantin saat istirahat , dia lebih memilih duduk di taman mencari ketenangan.

"Bumil, kok sendirian aja sih ?" Tanya seseorang yang tiba tiba duduk di samping nafisah ,sedangkan yang sedang di tanya hanya melirik sekilas dan melamun lagi ,rasanya enggan untuknya menjawab pertanyaan.

"Caelah fis, Lo ngelamun terus dari tadi , jangan galau Mulu dong , kasian debay nya" crocosnya seraya mengelus perut Nafisah yang masih terlihat datar.

"Gue bingung rum, gimana caranya gue ngejelasin ke Irsyad tentang kesalahan fahaman ini "tak terasa airmatanya terjun begitu saja.

"Gue ngerti perasaan Lo fis, gue juga bingung harus gimana, karena masalahnya terlalu rumit ,tapi Lo ngerasa aneh gak fis" celetuknya

"Aneh gimana?"jawabnya spontan

"Aneh aja gitu, masa tiba tiba kak Irsyad datang ke kafe yang Lo tuju , dan saat dia datang , bisa pas banget gitu saat Lo berdua doang sama Doni " tuturnya, membuat otak Nafisah berputar , jika dibilang Iyah sih bener juga, kenapa bisa pas gitu , seakan ini sudah di rencanakan.

Tapi jika ada yang merencanakan ,siapa yang sudah merencanakan ini , Doni? Ah Doni tidak mungkin.

Bertepatan saat Rifda terkena tumpahan es,  saat itu dia ke kamar mandi ,dan aku yang duduk berdua dengan Doni , mungkin saat itu juga Irsyad datang dan melihatku hanya berdua , tanpa Rifda.

Tapi itu semua belum tentu kebenarannya kan , mungkin saja ini hanya sebuah kebetulan.

"Khmmm khmmm berdua Bae nih ,kagak ngajak ngajak " Diana dan maira yang baru saja datang tiba tiba saja menghancurkan moment sedih :^