Mama

66 17 123
                                    

Sorry for typo and enjoy.

Abah udah berdiri di depan pintu kamar tempat Mariam di rawat sambil sesekali ngelirik ke arah dua anak laki-laki nya. Jibran sama Chirza pun sama-sama kelihatan syok.

Kemarin setelah pulang kondangan Mariam kelihatan baik-baik aja, tapi pas tadi subuh dia nangis kesakitan. Abah pun gak mikir panjang dan langsung bawa ke rumah sakit.

Ketara banget muka Chirza yang khawatir sama mama nya. Akhir-akhir ini dia udah mulai tidur teratur karena Skripsi nya udah beres. Tapi hari ini sebelum subuh dia ada firasat gak enak.

" A, pulang dulu gih beresin baju mama terus balik lagi nanti siangan aja. Sekalian Jibran kan harus daring." Suruh Abah pada Chirza.

" Bah, Izza gak bisa tinggalin mama." Mata laki-laki itu berkaca-kaca.

" Insya'allah gak akan kenapa-napa mama nya."

" Pokok nya Jibran gak mau pulang, Jibran mau di sini aja bah nemenin mama." Kata Jibran.

" Kamu kan belum mandi a, ke rumah dulu aja. Sekalian kasih tau Damar nanti malem warung gak buka dulu gitu."

Jibran lihatin Chirza terus gelengin kepala.

" A Izza mau pulang juga?" Tanya Jibran.

" Iya aa mau pulang dulu sebentar." Jawab Chirza kemudian.

Sekitar jam 07.30 Chirza sama Jibran sampai di rumah, bingung juga mereka mesti bawa apa aja. Malu juga kan beresin pakaian perempuan mana dua-dua nya anak bujang.

" Hallo."

' wa'alaikumsalam apaan?'

" Assalamualaikum. Lo di mana?"

" A Izza telepon siapa?" tanya Jibran setelah balik dari kamar nya.

" Illa, weh lo ke sini dulu bentar."

' maksa lo? Apaan sih gue lagi daring anjir.'

" Bantuin packing dong, mama di rs gue sama Jibran bingung mau packing pakaian nya yang mana aja."

' innalillahi. Mama Mariam kenapa? Gue ke sana nih.'

" Perut nya sakit, loh kata nya daring?"

' dosen gue baik kok. baru bolos ini doang gak apa apa kali.'

Gak sampai sepuluh menit illa udah sampe ke rumah Chirza, mana rambut nya berantakan banget khas gitu kaya rambut baru shampoan dan kering cuma gara-gara kena angin.

Illa langsung nyelonong ke kamar nya Mariam beresin beberapa barang yang sekira nya di perluin, Jibran lagi ke kontrakan nya Juan buat nitip absen gitu ke guru nya. Chirza nya lagi mandi.

" Za.. Chirza.."

" Eh? Lagi mandi Ces." Illa keluar dari kamar mariam pas denger suara Caesar.

" Kata nya mama mariam di bawa ke Rs? Kok gak bilang-bilang sih?"

" Buru-buru tadi subuh soal nya.." jawab Chirza yang keluar dari kamar nya dengan ke adaan rapi.

" Terus lo mau kemana lagi?" Tanya Caesar.

" Ke Rs lagi, bawain barang nya mama kenapa?"

" Naik mobil aja ya, gue yang bawa siapa aja yang mau ke sana?" Tawar Caesar.

" Gue ikut boleh gak?" Ucap Illa.

" Gak usah deh la, lagi pandemi. Gue juga sama Jibran gak akan lama palingan di suruh pulang lagi nanti sama abah."

Anak, Pak Sutisna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang