hujan ft. Wisnu

44 7 66
                                    

Sorry for typo and enjoy

Wisnu duduk di warung kopi nemenin Damar. Dari tadi mukanya di tekuk terus dari sepulang sekolah di tanya kenapa juga gak mau jawab, jadinya di tinggalin pergi sama Damar.

Wisnu scroll lagi chatting terakhirnya sama Kiana, dua jam yang lalu.

Kiana tetangga :
|Nu..
|Aku ada denger lagu enak banget.

You :
Judulnya apa Ki?|

Kiana tetangga :
|Sebentar aku ss.
|Ini

|I hope you understand what it means

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|I hope you understand what it means.

Wisnu narik nafas panjang, seharian ini dia terus putar lagu itu berulang kali. Dulu, Wisnu pernah bilang suka sama Kiana.

Dulu, waktu mereka masih pake seragam merah putih. Cinta monyet, yang sekarang perasaannya udah berubah.

Wisnu sayang sama Kiana, tapi sebagai keluarga. Bukan cowok ke cewek.

Terus tadi sepulang sekolah...

Wisnu beresin bukunya, di sekolah dia gak punya temen cowok selain Januar sama Kresna. Sementara keduanya sebentar lagi lulus, jadi mau berbaur atau ngobrol juga cuma sama temen perempuan.

Wisnu ini bukan tipe yang gak perduli sama omongan orang, dia denger kok. Cuma di masukin ke hatinya belakangan, setelah di kontrakan duduk sendirian baru merenung sampe kadang overthinking dan nangis.

Wisnu tuh aslinya paling cengeng, udah sering di telepon buat kumpul aja sama mama sama papanya. Tapi dia nolak, katanya mustahil nangis di depan orang tuanya.

Apa lagi papanya, Wisnu dari kecil selalu di tekan.

"Jangan nangis, jangan cengeng! Kamu anak laki-laki pertama di keluarga ini."

Cuma pas di kontrakan abah dia bisa nangis setiap hari kalo lagi banyak benan fikiran.

Balik lagi pas mau keluar kelas ternyata turun hujan, barengan sama itu Hanin juga keluar dari kelas. Dia bawa payung sementara Wisnu engga.

"Mau bareng?" Tawar Hanina, tapi Wisnu nolak.

Besok dia gak masuk karena PJJ jadi gak apa-apa kan kalo hujan-hujanan sekalian?

"Gak deh Nin, aku mau ujan-ujanan aja."

"Dih, nanti sakit loh."

"Gak apa-apa nin, tuh Nanda. Aku nebeng Nanda aja, duluan ya Nin."

Iya pas ngobrol tiba-tiba aja Nanda nyelonong dan nerobos ujan. Kesempatan biar bisa nangis di bawah ujan, Wisnu ngejar Nanda.

Anak, Pak Sutisna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang