Sorry for typo and enjoy
Btw hbd Jyou 💓
Anak laki-laki itu duduk dengan wajah pucat di lantai teras kamar kontrakannya, baru kembali dari kampus seseorang dari sebrang memberikan kabar tidak enak lewat panggilan suara beberapa saat lalu.
Juan belum sempat membuka pintu, bahkan sudah lebih dari lima menit dia hanya berdiam diri dengan kesadaran yang hilang entah kemana.
"Juan? Kenapa?" Malik keluar dari kamarnya, berniat membuang sampah tapi melihat kawannya duduk termenung di depan pintu membuatnya tergerak untuk mendekatinya.
"Papa gue."
"Juan?" Malik meletakan keranjang sampah di tangannya dan duduk berjongkok di hadapan Juan.
"Lik, papa gue kena kasus korupsi." Juan mencengkeram bahu Malik kuat-kuat, matanya memerah menahan tangis.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kapan kejadiannya?"
Dia tidak menjawab justru menundukkan kepala dan memukuli kepalanya pelan.
"Heii Juan? Istighfar." Malik mencoba menghentikan tindakan Juan namun segera di tepis oleh pemuda itu.
"Gue goblok Lik, gue yang kurang ajar. Papa korupsi cuma karena mau memenuhi kebutuhan hidup gue yang boros kaya sekarang. Gue brengsek Lik, anak macam apa gue ini." Lagi, dia terus memukuli kepalanya sendiri.
"Heeh kenapa ini?" Caesar berjalan mendekati keduanya.
"Nanti di jelasinnya ayo bantuin tenangin Juan dulu!"
Caesar mengangguk, dia meremat kedua bahu Juan kuat-kuat mencoba menahan pergerakan laki-laki yang tubuhnya hampir sama dengannya.
"Juan, istighfar lihat gue. Lo kenapa?"
"Bang... Papa gue."
"Iya tenang dulu.."
Bruk!
Juan terjatuh tiba-tiba tidak sadarkan diri. Caesar dengan cepat mengangkat tubuh Juan di bantu Malik dan membawanya masuk ke dalam kamar kontrakan Malik, tidak mungkin bagi mereka untuk menggeledah Juan dan mencari kunci kontrakannya terlebih dahulu karena hal tersebut begitu memakan waktu. Jadi terpaksa di bawa ke kamar Malik.
"Lik, panggil abah sama yang lain." Suruh Caesar.
Malik mengangguk dan langsung berlari keluar. Caesar sendiri mengoleskan sedikit minyak kayu putih di dahi Juan, dan mendekati minyak kayu putih itu ke dekat hidungnya berharap Juan akan menghirupnya dan segera sadar.
Tak lama Abah, Jibran, Chirza dan Malik datang dengan terpogoh-pogoh. Bahkan Jibran tidak menggunakan alas kaki saking terkejutnya mendengar kalau teman dekatnya jatuh pingsan. Padahal seingat Jibran, Juan adalah anak yang sangat kuat.
"Astagfirullahaladzim, kenapa ini teh a kok pingsan?" Ucap abah yang kemudian duduk di samping Juan.
"Lik.. jelasin." Suruh Caesar.
Malik mengangguk.
"Malik gak tau cerita detailnya kaya gimana, yang Malik tau... Juan kaget papanya masuk penjara karena tuduhan kasus korupsi. Ini Malik kaget banget karena ternyata beritanya udah ke sebar di sosial media bahkan beberapa orang yang gak akur sama Juan sampai ngeTag akun Juan di postingan itu."
"Kelewatan banget itu yang ngetag Juan!" Abah geram mendengar hal tersebut begitu juga Chirza.
"Coba mana postingannya."
Malik memberikan ponselnya ke Chirza.
"Banyak banget yang ngetag nama Juan."
Jibran ikut mengintip, matanya membola seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak, Pak Sutisna.
HumorAnak pak Sutisna, atau judul lain nya adalah Random in love with you. Cerita receh anak dan ayah, yang hidup satu rumah dengan di kelilingi banyak bocah ingusan yang berisik. Jibran Ramadana nama nya, ett gak sampe situ doang. Jibran Ramadana bin Su...