Ina melotot seketika, handuknya bahkan belum ditemukan.
"Udah yah Kak, pokoknya cepet!" perintah Reyna berkacak pinggang.
Ina kembali menutup almarinya, melangkah mendekati Reyna, adik sekaligus rivalnya.
"Kenapa harus gue? Bapak kan ada," ujar Ina tenang dan tidak sadar.
Reyna menghembuskan nafas kesal, terlihat sekali wajah di gadis itu ingin menampar sang kakak.
"Gue jadi ragu lo peringkat pertama," sindir Reyna menatap Ina tajam.
"Lo bahkan lupa kalo Bapak itu harus jaga kiosnya," lanjut Reyna menghentakkan kaki kemudian meninggalkan Ina yang termenung.
"Kok gue bego banget yak?" tanya Ina Sendiri.
Melupakan itu, Ina beranjak pergi untuk membersihkan diri, dari dosa dan perlakuan diri sendiri.
Setelah kurang lebih lima belas menitan, Ina sudah selesai dengan mandinya.
Sungguh, gadis itu seperti sangat terpaksa untuk mengambil hasil ujian adiknya, Reyna.
Tapi, dia tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perintah Ibu.
"Kak kamu udah selesai siap-siapnya?" tanya Ibu dari depan pintu kamar Ina.
Tidak menjawab, Ina langsung membuka pintu kemudian berujar, "Udah Bu, mau berangkat sekarang?"
Ibu mengangguk.
Ina pun mengambil kunci motor juga benda yang teramat penting.
"Ibu berangkat yah Dek, berdoa semoga hasil kamu bagus dan bisa sekolah di sekolah yang sama kayak Kak Ina," tutur Ibu mengelus rambut Reyna.
Reyna terlihat begitu terharu dan mengangguk semangat.
"Iya Bu, Reyna udah berusaha semaksimal mungkin. Reyna juga selalu berdoa biar Reyna bisa kayak Kak Ina, masuk sekolah terbaik." Ujar Reyna memeluk Ibu.
Ina hanya bisa menatap keduanya dengan tersenyum. Ina yakin, meskipun Reyna begitu menyebalkan tapi gadis itu masih memikirkan masa depannya.
"Yaudah Ibu sama Kakak kamu berangkat dulu yah," pamit Ibu, Reyna mengangguk lalu mencium tangan Ibu dan Ina.
"Baek-baek lo di rumah," pesan Ina, karena Reyna hanya sendirian. Gibran bermain dengan temannya dan Bapak sedang menjaga kios.
Sekarang, kios Bapak sudah cukup lebih baik, karena Bapak putuskan untuk menjual buah dan sayuran.
Menggelengkan kepalanya, Ina sekarang fokus dengan motor yang ia pakai bersama Ibu guna mengambil hasil ujian Reyna.
Di tempat lain, Regal tak henti-hentinya menelpon Ina.
"Kenapa gak nyambung-nyambung sih ah," gerutu Regal memegang hp berlogo buah apel.
Mondar-mandir lagi, Regal tidak akan menyerah. Bagaimana pun dia harus berhasil menghubungi Ina.
"Masih tidur nih pasti," lirih Regal.
Sedangkan Ina, sudah sampai dan kini tengah duduk di aula sekolah Reyna menunggu Ibu yang sedang berkumpul bersama orang tua teman-teman Reyna.
Membuka hp yang sedari tadi ia matikan, Ina membuka aplikasi berkirim pesan berwarna hijau.
"Dih, ngapain si nyepam aja," kesal Ina melihat pesan Regal yang begitu banyak.
Begal biskuit
OnlineNas
Nas
Nas
Na!
Inaaaaaa
Masih ngorok nih pasti
Dahlah
Gue
Mau
Ke
Rumah lo
AjaIna mendengus membaca pesan Regal. Belum lagi panggilan yang tidak terhitung jumlahnya.
"Biarin deh biar ke rumah," ujar Ina santai.
Setelah santai dan tidak mempedulikan Regal, Ina baru menyadari.
"Eh astaga jangan! Regal gak boleh ke rumah. Di rumah kan cuman ada Reyna," heboh Ina sendiri.
Tanpa pikir panjang, Ina menghubungi balik Regal.
Dan, tersambung.
"Jangannnnnn!" teriak Ina tanpa pembuka sama sekali.
Di tempatnya, Regal terjatuh karena saking kagetnya mendengar teriakan Ina.
Mengelus bokongnya, Regal bersyukur ternyata bokongnya masih ada.
"Untung gak lari nih bokong," Regal kemudian berdiri dan bersiap membalas perlakuan Ina.
"Nanas asemmmmmm!" teriak Regal hingga Bunda mendengar.
Ina meringis, mengelus kupingnya yang sedikit panas.
"Gak usah teriak-teriak ngapah," ujar Ina.
"Gak tahu diri banget yah lu, tadi siapa yang mulai teriak coba?" jawab Regal di seberang sana.
Ina tersenyum dan pasti Regal tidak melihat itu.
"Hehehe maaf deh, maksud gue lo jangan ke rumah gue," ujar Ina cepat.
"Kenapa?" tanya Regal mulai santai.
"Gue gak ada di rumah," jawab Ina tenang.
"Gue tahu lo ada dimana," ucap Regal sok tahu.
"Dimana emang?"
"Di hati gue."
Awww Regal udah pakaian ya ges, eh maksudnya gombal😂
Oke nantikan kelanjutannya yah.Tetep dukung Ina dan Teman2 dengan Apresiasi di pojok kiri hp kalian.
See you bay bay muach.
Terima kasih-Anya
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...