Regal pun menyerahkan motornya dengan perasaan yang sama sekali tidak ikhlas.
Sedangkan Ina, berdiri dengan raut kesalnya.
Tahu gini, mending tadi bener sama Tamara ajah.
"Terus gimana ini?" tanya Ina.
"Gimana apanya?" jawab Regal dengan bodohnya.
"Pulangnya lah, pake nanya." Gerutu Ina.
Berpikir sejenak, Regal mengambil handphone dalam tasnya. Mengotak-atik lalu menelpon seseorang.
"Alamatnya udah gue kirim, cepet gak usah pake lama." Ujar Regal yang Ina tangkap sepertinya tengah menyuruh seseorang.
Selesai dengan telponnya, Ina bertanya, "Nelpon siapa?"
Menoleh, Regal menjawab, "Orang suruhan bokap,"
"Apes banget deh ngikutin kamu, tahu gini aku sama Tamara aja tadi," sesal Ina.
"Eh nanas, lo kira gue bakal tahu akhirnya kayak gini? Emang lo itu bawa sial." Jawab Regal sengit.
"Sebelumnya gak ada tuh tilang-tilang kayak gini, eh giliran boncengin lo malah ada, sial kan lo?" lanjut Regal membuat Ina kesal.
Dasar yah begal.
"Kamu itu yah, bisanya nyalahin orang aja. Intropeksi diri dong, udah gak bawa apa-apa, sok ngebut lagi," cecar Ina.
"Eh bego, bukan gue gak bawa yah. Emang gue belum punya SIM aja, umur gue masih enam belas tahun kalo lo mau tahu," jelas Regal, keduanya pun terlibat perdebatan di pinggir jalan.
"Gak, aku gak mau tahu umur kamu," jawab Ina akhirnya.
Sekali menyebalkan tetap menyebalkan.
"Udah sih diem aja," ujar Regal.
"Diem aja gimana? Ini mau pulang pake apa?" tanya Ina sebal.
"Gue tadi udah telpon orang suruhan bokap gue, Ina." Regal mendengus kesal.
"Eh bentar, kok kamu bawa handphone sih? Kan sekolah kita gak ngebolehin," Ina curiga dengan Regal.
"Ini Regal, apa sih yang gue enggak bisa?" sombongnya.
Menghela nafas, Ina memilih diam. Percuma juga debat dengan Regal.
Selang beberapa menit kemudian, sebuah mobil mewah berwarna merah mendekat ke arah mereka.
"Mas Regal," ucap seorang pria bertubuh tinggi setelah keluar dari mobil.
"Hm," hanya itu yang Regal ucapkan.
"Jadi Mas Regal mau langsung pulang apa bagaimana dulu Mas?" tanya pria itu sopan.
"Nganterin nanas," jawab Regal Asal.
Inasyha. Nama bagus gitu jadi nanas, dasar begal!
"Maksudnya?" pria itu terlihat bingung.
"Nganter temen saya dulu, nih si nanas." Ujar Regal.
Ina tersenyum lalu berkata, "Perkenalkan saya Inasyha."
"Pacar Mas Regal yah?" tuding pria itu membuat Ina langsung menggelengkan kepalanya.
"Bukan kok, temen." Jelas Ina akhirnya.
"Udah basa basinya?" tanya Regal jengah.
"Udah,"
"Yaudah,"
Ina dongkol, akhirnya diam saja.
"Yaudah naik dong nanas, ngapain diem aja?" Regal begitu kesal dengan Ina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...