Extra Part 1

142 29 3
                                    

Rindu juga sama notif dari kalian.

Kalian rindu gak sama cerita ini?

Atau rindu sama saya?

Ohh itu tidak mungkin hehehe.

Selamat membaca♡

♡♡♡♡♡





Hari ini adalah hari besar untuk Ina dan Regal. Pasalnya mereka sudah lama merencanakan perkumpulan untuk sahabatnya.

Semua sahabat Ina dan Regal beserta masing-masing keluarganya mereka bawa.

Tak lupa, Regal juga membawa keluarganya dan keluarga Ina.

Hanya saja, Oma dan Opa Regal telah tiada. Satu tahun setelah pernikahan Regal, Oma meninggal dunia dan satu bulan setelahnya Opa menyusul kepergian Oma.

Sepertinya, mereka memang satu hati.

"Bro!" Rendi memanggil Regal dengan menepuk bahunya.

"Gila lu yah anak lu cakep bener, mana pinter lagi," puji Rendi setelah berkenalan dengan Gina.

"Jelas lah, anak gue."

"Anak kita," Ina langsung menyahuti.

Rendi terkekeh, kedua sahabatnya ini memang selalu debat kecil.

"Anak lu mana Ren?" tanya Regal.

"Noh," tunjuk Rendi kepada seorang anak kecil laki-laki yang menggandeng tangan seorang perempuan cantik yang tak lain adalah istri Rendi sendiri.

"Anak lo juga ganteng Ren," Regal berganti memuji.

Rendi terkekeh, Ina memandang mereka malas. Begitu membosankan perbincangan mereka ini.

Melangkah mendekati Gina yang tengah asik bermain dengan Atta dan anak-anak sahabatnya, Ina melambaikan tangan.

"Mami!" teriak Gina semangat.

"Mami, Gina punya temen balu," kata Gina kegirangan.

"Benarkah? Siapa namanya?" balas Ina.

"Nama aku Jery Tante," ucap anak kecil itu menyalami tangan Ina.

"Wah sopan sekali," puji Ina, Gery tersipu malu.

"Heheheh, iya. Dia biasa diajarin sopan santun sama Papahnya," kata perempuan yang disebelah Gery, istri Rendi.

"Iya Sel. Kenapa nama anak kalian gak gabungan dari kamu sama Rendi aja? Kayak gue sama yang lainnya?" tanya Ina menggoda.

"Yakali, jadi rese dong," keduanya tertawa bersama.

Dari kejauhan Ina melihat Sukma dan Hanin yang baru datang dengan anak-anak mereka.

"Haiii!" sapa Ina kepada anak sahabatnya.

"Halo Tante," balas anak Sukma, Isma.

"Isma gimana kabarnya sayang?"  tanya Ina mencubit pipi Isma.

Isma selalu tersipu jika pipinya dicubit. Anak kecil itu merasa paling cantik, bukan merasa sakit. Memang, sedikit aneh seperti Mamahnya.

Absurd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang