Ina nyengir, lalu mengangguk. Sementara Regal, kesal dengan kelakuan Ina.
"Ya udah ikutin gue," perintah Regal kemudian kakinya mulai melangkah.
Keduanya berjalan persis seperti majikan dan pembantunya. Regal di depan, dan Ina di belakang.
Ina tidak mempermasalahkan itu, yang menjadi pikirannya sekarang dia teramat ngantuk untuk berjalan.
"Huahhh," Ina menguap lagi.
Regal berhenti, menatap heran lalu bertanya, "Lo tidur gak sih setiap malam?"
"Ya tidur lah," jawab Ina malas.
"Nguap mulu perasaan," ujar Regal.
"Ya gara-gara siapa tadi yang bangunin?" sindir Ina.
"Eh nanas. Lo itu ya perlu gue bilangin berapa kali lagi coba? Ini sekolah bukan rumah lo," tegas Regal marah.
"Gue gak habis pikir sama lo beneran, kerjaannya tidur dan tidur mulu." Lanjut Regal.
Ina tidak menjawab, terlalu ngantuk untuk berbicara.
"Regal!" teriak Tamara menghampiri Ina dan Regal.
"Ketemu Ina dimana?" tanya Tamara.
"Uks." Jawab Regal singkat.
Tamara hanya mengangguk paham, sudah tidak mengherankan lagi bagi Tamara.
"Ya biasa lah, Ina kan gak bisa lepas dari kasur," ujar Tamara menggelengkan kepala.
"Lihat tuh masih pagi aja mata udah sepet gak karuan." Lanjut Tamara membuat Regal melihat Ina.
"Huahhh," Ina menguap lagi.
Tamara lagi-lagi hanya bisa menggelengkan kepala. Lalu menarik Ina untuk segera kembali ke kelasnya.
***
Waktu terus berjalan hingga tak terasa bel pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu.
Namun, Ina masih setia di posisi tidurnya. Satu jam sebelum bel pulang berbunyi, kelas Ina mendapatkan jam kosong.
Tentunya Ina tidak membuang kesempatan itu, ia gunakan untuk tidur sampai sekarang.
Tamara melihat Ina kesal. Ingin membangunkan, tidak enak hati karena Ina terlihat nyenyak sekali dalam tidurnya. Tidak di bangunkan, hari sudah mulai senja.
"Gimana nih," gumam Tamara.
"Udah mulai sore tapi Ina gak bangun-bangun juga." Lanjut Tamara.
Mengedarkan pandangan, rupanya Regal masih di tempat duduknya paling depan sebelah kiri. Entah apa yang sedang dia lakukan.
"Regal?" panggil Ina membuat Regal terkejut.
"Bisa gak sih gak usah ngangetin?" kesal Regal.
"Lo belum pulang?" tanya Tamara, bodoh.
"Lah gue masih disini berarti belum pulang dong, gimana sih," kesal Regal.
"Nggak gitu, biasanya lo kan udah pulang." Ujar Tamara.
"Lo sendiri kenapa belum pulang?" tanya Regal.
"Tuh," jawab Tamara menunjuk ke tempat bangkunya paling belakang sebelah kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...