81 [2]

97 28 6
                                    

Sebelumnya maaf banget gak up2, karena saya lagi sakit. Makasih ya atas doa kalian.

Oiya maaf juga untuk Ipinganteng saya mau balas kamu tapi kepencet hapus, maaf yak<

Dan ini juga hanya untuk pelipur rindu kalian dengan Ina. Jaga kesehatan selalu yap! Gak lucu kalo mau lebaran kena sakit kaya saya hehehe.

Oke selamat membaca!




♡♡♡♡♡


Ina menatap bingung Regal. Yang ulang tahun dirinya, tetapi kenapa Regal yang traktir?

"Lah kan yang ultah Ina bro," protes Rendi.

Regal terkekeh. Sebenarnya dia tidak mengerti dengan semua ini. Namun mendengar Ina ultah membuat Regal bahagia.

"Regal," panggil Bunda.

"Bunda mau bicara sama kamu dan Sindi, ayo sayang," lanjut Bunda lembut.

Ina dan yang lainnya saling menatap. "Kalau begitu kami tunggu di luar aja ya bro," kata Rendi.

Regal mengangguk, dia berjalan mengikuti Bunda sementara Ina dan yang lainnya keluar.

"Tenang aja Na," ucap Hanin seakan tahu apa yang tengah Ina cemaskan.

Ina tersenyum getir.

Usai menunggu, Regal akhirnya keluar dengan tampang yang menyebalkan.

"Apa sih," hardik Ina, Regal terus cengengesan tidak jelas.

Regal tertawa. "Bahagia banget si bos."

Tertawa lagi, bahkan lebih keras.

"Udah tinggalin ajah," kata Sukma.

Tamara terkekeh, mereka pun mengikuti langkah Sukma.

"Jadi gak nih gue traktir?" teriak Regal.

Sukma menoleh, "Jadilah! Yakali nolak gratisan."

Ina tertawa. Ada-ada saja tingkah sahabatnya yang satu ini.

"Na lo sama gue dong," rengek Regal mengedipkan matanya.

"Mau sama Tamara," jawab Ina datar.

"Yah sama gue aja," Regal kembali membujuk.

Ina terlihat berpikir.

"Lo gak kangen apa sama gue?"

Ina diam.

"Na! Jangan diem aja dong ah," Regal tidak tahu saja jika Rendi sedari tadi memvideo kelakuannya.

"Iya."

Regal tersenyum senang. Cowok itu pun membukakan pintu mobil untuk Ina.

Di dalam mobil, Ina sebenarnya ingin bertanya perihal Bunda memanggil Regal tadi.

Tapi-

"Na, tadi Bunda," Regal menghentikan kalimatnya.

"Kenapa?" balas Ina cemas.

Ina akan relakan Regal jika memang cowok itu harus melanjutkan pernikahannya.

"Bunda bilang kalau-"









Nantikan part selanjutnya!

Heheheheheh terima kasih, Anya.

Absurd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang