Zidan-Reyna

117 29 4
                                    

Minal Aidzin Wal Faizin semuanya! Mohon maaf lahir dan batin yap.

Gimana lebaran kali ini? Silaturahminya lancar? Sama camer gimana lancar gak?

Canda camer<

Btw couple yang paling kamu suka disini siapa?

Selamat membaca yap.


♡♡♡♡♡






Setelah menjelaskan semuanya, Reyna menatap tajam tanpa berkata apa pun kepada Zidan.

Reyna tidak pernah menyangka jika Zidan adalah sepupu Kak Tamara. Dan lebih tidak menyangkanya lagi cowok itu ternyata hanya pura-pura peduli kepada Reyna.

"Janganlah kau menatap seperti itu Rey. Itu membuatku takut," Zidan berkata dengan logat Makassarnya.

"Aku tahu kau kecewa," lanjutnya.

Reyna semakin menatap sengit Zidan.

"Gak usah so pake bahasa Makassar lo itu. Bikin gue pengen ngakak," Reyna akhirnya tertawa beneran.

Reyna adalah salah satu gadis yang memiliki selera humor receh.

"Ya gue gak nyangka si ternyata lo begitu. Tapi gue udah mulai belajar dewasa, gue tahu itu semua demi kebaikan kita semua. Secara gak langsung lo udah bantuin gue buat berubah," jawaban Reyna sungguh di luar dugaan Zidan.

Zidan mengira Reyna akan marah besar dan menjauhinya. Tapi ternyata-

"Makasih ya Kak."

Zidan masih berusaha mencerna semua perkataan Reyna.

Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya Reyna juga gadis yang baik hanya saja kecemburuannya terhadap Ina menutupi itu semua.

Reyna pun sama pandainya dengan Ina. Gadis itu juga memiliki wajah yang manis.

"Kenapa diam aja?" tanya Reyna.

Zidan terus menatap kedua mata teduh milik Reyna.

Mata itu, begitu indah.

"Eh? Iya gak papa. Makasih juga ya Rey, sekali lagi minta maaf," Reyna tersenyum sembari mengangguk.

Reyna sudah tidak ingin memperbesar masalah kecil yang sudah berlalu.

Gadis itu sedang pusing dengan UNBK nya di bulan depan.

"Rey mau gak jalan-jalan?" tawar Zidan.

"Besok gue harus kembali ke Makassar Rey. Itung-itung apa gitu hari ini kita jalan-jalan," terangnya begitu.

"Oke ayok," balas Reyna semangat.

Zidan berdiri dan mengambil kunci motor yang ia taruh di saku celana.

"Mau kemana emang?" tanya Reyna, gadis itu sudah duduk manis di jok motor Zidan.

"Maunya kemana?" tanya Zidan.

Reyna tampak berpikir.

Absurd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang