Bab 49

103 32 17
                                    

Ina benar-benar pusing, bingung dan sedih yang sangat dalam.

Selama ini, hanyalah mimpi Ina di dalam komanya setahun terakhir.

Ina dan Regal mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Regal meninggal dunia, dan Ina koma.

Tamara tidak pergi ke Makassar, Reyna tidak berbisa. Semuanya, mimpi.

Ina bersyukur jika itu mimpi, artinya Reyna tidak jahat dan semua keluarganya masih sangat menyayanginya.

Namun, ternyata mimpi Regal meninggal akibat pesawatnya yang jatuh, itu nyata. Karena Regal benar-benar meninggal, hanya saja karena kecelakaan.

"Gue gak nyangka mimpi lo serem banget Na," kata Tamara. Mereka berdua masih duduk di kursi plastik.

Hari ini acara ulang tahun sekolah, dan benar saja tidak ada Regal di sekolah. Semua sahabat Regal juga mengatakan Regal telah meninggal dunia.

Ina bahkan sudah mengunjungi makam Regal, namun dia masih tidak percaya. Dan terus bertanya kepada siapa pun.

Ina diam, mendengarkan ketua osis yang masih meneruskan jalannya acara.

Ketua osis itu mengatakan, siapa saja boleh bernyanyi dalam satu jam ke depan, hanya sebagai melepaskan kesulitan selama belajar di sekolah.

Ina maju, naik ke atas panggung. Di sampingnya sudah ada yang memainkan keyboard, drum, dan gitar.

Tamara menganga melihat keberanian Ina.

"Lagu ini saya persembahkan untuk seseorang yang begitu berarti di hidup saya."

Musik mulai terdengar, semua orang melihat dengan khidmat.

"Gue tahu lagu ini, kasihan lo Na," kata Tamara menatap Ina sedih.

Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikit pun kubayangkan
Kau akan pergi tinggalkanku sendiri

Begitu sulit kubayangkan
Begitu sakit kurasakan
Kau akan pergi tinggalkanku sendiri

Di bawah batu nisan kini
Kau telah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam
Sungguh 'ku tak sanggup ini terjadi
Karena 'ku sangat cinta

Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan, kasih

Satu jam saja 'ku telah bisa
Cintai kamu, kamu, kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup

Satu jam saja 'ku telah bisa
Sayangi kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup

Semuanya terhipnotis dengan lagu Ina, yang mereka tidak tahu, lampu di atas kepala Ina sudah sangat tergoyang, sedikit lagi akan jatuh menimpa kepala Ina.

"Ina awas!" teriak Tamara kencang.

Bruk

Ina terjatuh dari tempat tidurnya.

Ina ling-lung. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa ia mimpi dalam mimpi?

"Astaga Na, kenapa lo jatuh," Tamara tiba-tiba datang dan membantunya berdiri.

"Ini mimpi bukan?" tanya Ina.

Tamara menampar pipi Ina, dan gadis itu meringis.

Ina pun memutuskan untuk menjelaskan semuanya kepada Tamara. Sepanjang penjelasan Ina, Tamara hanya diam.

"Na, dengerin gue. Yang selama ini lo alami itu bukan mimpi. Lo begitu setres dengan kabar tentang pesawat Regal, hingga akhirnya lo mengalami mimpi di dalam mimpi."

"Lo sangat merindukan Regal, sampai mimpi bahwa semua yang terjadi dalam hidup lo adalah mimpi, dan dalam mimpi itu lo mimpi lagi."

Ina mengangguk, ternyata benar dia sudah lulus SMK. Tamara pernah pergi ke Makassar, Reyna yang jahat, keluarganya yang dingin, dan Regal yang pergi.




Hai! Yang kemarin minta double update, ini udah yah dua kali hehehehee.

Semoga kalian gak bingung, Ina mimpi di dalam mimpinya yah!

See you next part, thanks you

Anya.

Absurd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang