Bab 83

150 27 8
                                    

Selamat membaca, dan mungkin kamu akan rindu dengan cerita ini nantinya.

Baru mungkin.

♡♡♡♡♡

Sembilan tahun berlalu, tak terasa belasan bahkan puluhan purnama telah terlewat dengan begitu cepatnya.

Seorang anak kecil tengah menatap sengit arah di depannya.

"Mami! Papi nakal sama Gina!" teriak bocah kecil itu.

Sang ibu yang dipanggil dengan cara tidak hormat, menggelengkan kepalanya.

"Gina, Mami kan udah sering bilang jangan teriak-teriak, itu gak sopan sayang," nasihat wanita itu.

"Kamu juga Re, udah jadi Papi masih aja dibawa sifat ngeselinnya," lanjut perempuan itu menatap suaminya.

Sang suami berdiri dari tempat duduknya lalu berkata, "Iya sayang, maafin aku yah. Gina, maafin Papi okey?"

Anak perempuan itu terlihat sedang berpikir.

"Papi ikut ngantar kamu deh. Hari ini kamu sekolah untuk pertama kalinya kan?" tawar sang Papi.

"Iya Pih, yaudah ayo Mih, kita belangkat."

Ina mengangguk, sifat menyebalkan suaminya ini memang sering membuat pertengkaran kecil dengan sang putrinya.

***

Hari ini adalah pertama kalinya Gina menginjakkan kaki di lingkungan sekolah, usianya memang baru lima tahun, tetapi otaknya sudah sangat pintar, sepertinya menurun dari sang orang tuanya.

"Gina seneng gak?" tanya Ina, terlihat Gina menangguk semangat dengan rambut kuncir kudanya yang bergerak cepat.

"Seneng Mami, apalagi diantel sama Papi juga," balas anak kecil itu dengan mulutnya yang belum bisa berkata huruf R.

Regal memandang anaknya penuh haru, tak menyangka sudah lima tahun dirinya menjadi seorang ayah.

Persis sembilan tahun yang lalu, Bunda Regal langsung menikahkan dirinya dengan Ina bersama Satria serta Tamara.

Pernikahan mereka diadakan secara bersamaan, setelah itu mereka menempuh dunia perkuliahan.

Regal, Ina dan Tamara hanya menempuh dunia perkuliahan dalam waktu tiga tahun. Tidak heran, ketiganya sama-sama pandai dalam bidangnya sendiri.

Regal lulus dengan gelar S.Kom karena dia mengambil juruzan Informatika.

Ina mengambil juruzan Sastra Indonesia menjadikan namanya bertambah dengan S.Pd.

Serta Tamara, sahabat Ina itu mengambil juruzan Desain Komunikasi Visual, namanya bertambah dengan S.Ds.

Regal tersenyum jika mengingat semua perjuangannya semasa kuliah bersama sang istri.

Bagaimana dia dan Satria berjanji untuk memenuhi syarat dari Bunda agar memiliki anak usai kuliah.

Karena tekatnya, Regal dan Satria berhasil. Persis satu bulan usai wisuda, Ina mengandung.

Absurd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang