Ina memilih untuk mematikan ponselnya. Cemas jika jawaban dari Kevin bukanlah yang dia harapkan.
Sudah satu jam kiranya Ina rebahan di kasur kesayangan, meskipun Ina tahu hari sudah malam dan besok dia harus mulai bekerja, tentunya kerja di tempat milik keluarga Tamara.
Tamara sudah memutuskan untuk tinggal sementara di Jakarta. Setiap satu bulan sekali gadis itu pulang ke Makassar.
"Hm, kayaknya gue harus buka nih. Kira-kira Kevin udah bales belum yah," gumam Ina dengan tangan yang mencari-cari ponsel di kasur.
Membuka aplikasi mengirim pesan berwarna hijau, Ina menghela nafas.
Kevin
OnlineHallo Na, kabar baik. Kabar lo sendiri gimana?
Baik juga. Sekarang lo kerja atau kuliah Vin?
Ina lega, karena jawaban dari Kevin tidak begitu mengecewakan. Yah, walaupun Ina sangat tidak suka dengan basa-basi."Demi nama gue sendiri, demi masa depan gue, dan demi Regal. Meskipun gue tahu Re, lo sukanya sama adik gue. Adik yang telah menghancurkan hidup kakaknya sendiri."
Ina kini sudah terbiasa dengan sikap dingin keluarganya. Reyna masih saja pandai mengambil hati orang lain.
Di sekolah pun, Reyna menjadi salah satu murid terbaik. Otaknya yang cerdas dan kalimatnya yang berbisa, sungguh membuat siapapun suka dengan Reyna.
"Gak papa, gue ikhlas atas semua ini. Bahkan gue rela melakukan rencana kayak gini yang sangat membahayakan diri gue sendiri."
Ina memutuskan untuk mematikan ponselnya kembali. Beranjak tidur, untuk sejenak melupakan masalah hidupnya.
Di tempat lain, Tamara tentunya begitu mempersiapakan semuanya. Dia harus benar-benar waspada dan teliti. Karena musuh yang dihadapinya adalah ular-ular yang jenius.
"Huft, melelahkan. Tapi gak papa, demi nama baik sahabat gue. Gue juga sebenarnya greget sama Reyna, apalagi Kevin," kata Tamara sembari duduk di ranjangnya.
"Gue bahkan udah bayar orang buat menyamar jadi orang yang selama ini dekat dengan Reyna. Padahal si, selama ini gue yang deketin dia, hahahah," ujar Tamara, gadis itu merasa puas namun merasa seperti menjadi penjahat juga.
***
Hari terus berganti, lambat namun pasti Ina sudah mulai dekat dengan Kevin. Meskipun Ina tahu, dengan ini Kevin pasti berharap kepadanya.
Kevin sekarang sedang kuliah di salah satu Universitas swasta Jakarta. Dengan juruzan Ilmu Komunikasi.
Ina tentunya biasa-biasa saja dengan Kevin. Walau Kevin setiap harinya begitu bawel.
"Na," panggil Kevin. Kini Ina dan Kevin sedang jalan bersama.
Kevin mengajak Ina untuk sejenak melepas lelah, Ina langsung mau, tak lupa untuk menyalakan rekaman di ponselnya.
Mati-matian Ina berusaha menutupi Kevin dari Reyna. Karena adiknya itu sahabat Kevin, sahabat untuk menghancurkan hidup Ina.
"Ya?" jawab Ina menoleh.
"Gue tuh-" kata Kevin berhenti.
Ina menghentikan langkahnya, dengan menatap Kevin, "Kenapa? Kok nggak dilanjutkan?"
"Gue sebenarnya udah suka sama lo dari kelas sepuluh, tapi malah lo sama Regal," kata Kevin tanpa pikir panjang.
Ina terkejut. Ternyata benar bahwa Kevin menyukainya.
"Gue gak pernah pacaran sama Regal," jawab Ina benar adanya.
"Hm, sebentar gue mau beli minum dulu," lanjut Ina lalu berlari meninggalkan Kevin.
Kevin pun duduk di bangku taman, wajahnya menjadi berubah.
"Maafin gue Na, demi mendapatkan lo gue kerjasama bareng Reyna untuk menghancurkan lo. Gue pengen Regal menganggap bahwa lo bukan orang yang baik, dengan itu Regal bakal ngejauhin lo."
"Dan ternyata berhasil, Regal percaya kepada Reyna tentang kesalahan yang bahkan nggak lo lakukan. Regal sudah jatuh di tangan Reyna, tinggal lo yang belum jatuh ke tangan gue." Kata Kevin panjang.
Tak jauh dari Kevin, Ina mendengar semuanya. Bahkan semua perkataan Kevin sudah ia simpan di ponsel.
Benar, Ina pura-pura membeli minum, sengaja agar Kevin berbicara sendiri. Dan ternyata benar, cowok itu mengungkapkan segalanya.
"Demi apapun gue dendam banget sama lo, Kevin Oktovindra."
Hai
Terima kasih untuk kalian semua!Terus dukung cerita ini yah, cukup hargai aja udah seneng banget kok.
Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...