Hari ini adalah hari terakhir UNBK SMKN 12 Jakarta. Ina melihat jam dinding, waktu ujian sebentar lagi akan selesai.
Mengecek kembali semua jawaban, Ina menghela nafas. Dia sudah yakin dengan semua jawabannya.
Tet tet tet
Bel berbunyi, menandakan bahwa semua siswa wajib meninggalkan ruangan ujian.
Ina mengambil tas, kemudian langsung menuju taman belakang sekolah. Tempat itu kini menjadi tempat kesukaan dia dan Regal.
Sebenarnya Ina sangat sedih karena di masa-masa perjuangannya tidak ada Tamara di sisinya.
"Re?" panggil Ina, Regal menoleh. Cowok itu menatap lurus ke arah depan.
"Gimana ujiannya? Lancar?" tanya Regal setelah Ina duduk di sebelahnya.
"Alhamdulilah lancar, lo?" tanya Ina balik.
Regal tidak langsung menjawab, cowok itu seperti sedang menyembunyikan sebuah masalah yang cukup besar.
"Tentu," jawab Regal yakin.
Ina mengangguk kemudian bertanya lagi, "Ouh iya, lo mau kasih hadiah apa si? Jangan bikin penasaran dong."
Regal menoleh, tersenyum manis.
"Ya nanti dong ngasihnya pas acara perpisahan aja, kalo sekarang bukan kejutan namanya," kata Regal tenang.
Memang sudah menjadi kebiasaan di sekolah Ina yang menyelenggarakan acara pentas seni khusus untuk kelas 12.
Pentas seni diadakan sebelum penerimaan hasil dari ujian. Katanya agar tidak terlalu tegang dalam menanti hasil akhir.
"Oke gue tunggu di perpisahan nanti," ujar Ina namun Regal merasa tidak enak dengan perkataan Ina.
Regal lalu mengacungkan kedua jempolnya kemudian berdiri.
"Mau kemana?" tanya Ina.
"Ikut aja," jawab Regal sembari berjalan.
Ina tanpa banyak bicara mengikuti Regal. Berjalan di samping cowok itu. Ina sedikit kagum dengan wajah Regal.
"Gue tahu kok kalo gue emang tampan," ujar Regal percaya diri.
"Iya, emang lo tampan. Tapi sayang, wajah lo begitu cepat membosankan," sindir Ina membuat langkah Regal berhenti.
Regal menatap Ina dengan tatapan mengajak perang. Gadis itu memang sedikit menyakitkan jika berbicara.
"Apa biskuit?" tanya Ina begitu santainya.
Regal sudah meletakkan tangannya di pinggang. Sepertinya sudah siap mengajak Ina bertarung.
"Eh bukan. Maksudnya itu biskuit begal, ahahahahahaaa," Ina tertawa lepas tanpa menyadari raut wajah Regal yang sudah menahan marah.
Ina tahu, Regal sangat tidak suka jika namanya diubah menjadi biskuit, apalagi begal.
Katanya, "gak ada begal setampan gue. Dan gak ada biskuit semanis gue."
Ina semakin tertawa saja jika mengingat perkataan Regal itu. Menurutnya, Regal terlalu percaya diri, meskipun apa yang cowok itu katakan benar adanya.
Dia manis, dan tampan.
"Dasar nanas," ejek Regal kepada Ina. Sejak dulu Regal selalu memanggil Ina dengan sebutan Nas. Beda dari semuanya yang memanggil dia dengan sebutan Ina.
"Denger baik-baik yah, gak ada begal setampan gue dan gak ada biskuit semanis gue," lanjut Regal mengulangi kalimat tempo dulu.
Tuhkan, gue udah duga pasti kalimat andalannya keluar. Batin Ina.
Mereka kemudian tertawa bersama, Ina tertawa karena perkataan Regal. Jika Regal hanya ikut-ikutan tertawa saja.
"Jadi kita mau kemana?" tanya Ina menghentikan tawanya.
Regal tidak menjawab namun berlalu begitu saja. Ternyata cowok itu mangambil motornya.
"Bentar wei," teriak Ina, lalu mengambil motornya.
Ina pun mengikuti kemana motor Regal berjalan.
Beberapa saat kemudian, motor Regal berhenti tepat di pinggir sebuah danau.
Ina lalu memarkirkan motornya di sebelah motor Regal.Regal langsung duduk, melepas tas hitam kesayangannya, cowok itu mangambil ponsel.
"Loh kok lo bisa bawa hp?" tanya Ina kaget. Karena dari dulu, memang di sekolahnya tidak diperbolehkan membawa hp.
"Bisa dong," jawab Regal terkekeh.
Regal kemudian mengarahkan ponselnya ke arah danau. Danau itu tidak terlalu besar namun begitu menenangkan. Terbukti bukan hanya Ina dan dirinya yang di danau itu. Ada beberapa orang lain juga.
Cekrek
Ina menyadari jika Regal memfotonya, gadis itu lantas berusaha mengambil hp Regal.
"Re jangan gitu Re! Astaga jelek bangat pasti muka gue," heboh Ina masih berusaha merebut ponsel Regal.
Regal tertawa karena Ina tidak bisa-bisa mengambil ponselnya.
Keduanya terlihat begitu bahagia dalam berebut ponsel. Yang tidak mereka tahu, tidak jauh di belakangnya ada seseorang yang melihat semuanya.
Dari di sekolah, sampai di danau.
Cekrek
Orang itu tersenyum licik sembari mengatakan, "Gue juga memfoto kalian berdua, agar kalian hancur."
Xixixixixi sabar yah maaf hanya bisa sedikit-sedikit partnya.
Sengaja biar greget Hehehehe sorry, aku juga sibuk sebenarnya.
Maafin gak?
Makasih udah setia sama Rena, Regal dan Ina😍.
-Anya
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...