Sebelumnya sangat terima kasih atas respon dan doa kalian. Itu bener2 membuat hati ini senang wkwkwkw meskipun masih banyak yang ngga jawab tapi yaudah lah.
Oke selamat membaca part ini, yang mungkin sedikit mendebarkan.
Oiya nanti insha allah bakal ada part2 khusus untuk semua pasangan yak.
♡♡♡♡♡
Disinilah Ina berada, di depan keluarganya dengan derai air mata menyampaikan bahwa Regal telah tiada.Reyna ikut menangis, tadi malam Reyna tidak sengaja melihat surat yang Ina tulis di atas meja makan.
Saat itu, sebenarnya perasaan Reyna sudah tidak enak. Ternyata, benar.
"Yang sabar ya Kak, ini mungkin udah jadi takdirnya kalian," tutur Ibu mengelus kepala Ina.
Ina memeluk Ibu, sangat tidak tahan dengan apa yang sekarang menimpa dirinya.
"Bapak yakin, Regal sudah bahagia disana, mengingat anak itu begitu baik dan menghormati semua orang," ujar Bapak.
Gibran hanya diam, bingung harus bagaimana. Gibran merasa kehilangan, dia masih ingat betul bagaimana Regal mengajaknya kerja sama, bagimana Regal tersenyum konyol ke arahnya.
Dan sekarang hal itu sudah tidak bisa lagi dia lihat.
"Kak," panggil Reyna mendekati Ina.
"Selamat ulang tahun."
Ina tertegun. Gadis itu bahkan telah melupakan hari bahagianya yang sekarang menjadi hari yang paling ia benci.
"Hadiah terburuk," Ina tidak pernah menyangka Regal akan meninggalkannya tepat di usianya yang ke delapan belas tahun.
Regal lahir 31 Desember 2003, dan Ina 20 Januari 2004. Sebenarnya tidak selisih sampai satu tahun.
"Selamat ulang tahun Kak," lagi, Ibu mengelus Ina.
"Enggak! Jangan katakan selamat ulang tahun. Itu menyakitkan."
Semuanya saling bertukar pandang.
"Lebih baik ayo kita siap-siap untuk menghantarkan Regal ke tempat peristirahatan terakhirnya," ujar Bapak mengingatkan.
***
Suasana berkabung masih sangat terasa di kediaman Regal. Segala jenis mobil terpakir rapi di depan rumah megah cowok itu.
Terlihat banyak orang yang berjas dan sudah pasti itu kolega-kolega bisnis dari orang tua Regal.
Ina datang dengan keluarganya. Saat sampai, dia melihat semua sahabat dan teman Regal sudah datang dan sedang memanjatkan doa untuk Regal.
Ina menarik nafas yang terasa menyakitkan di tiap hembusannya.
"Na," panggil Tamara tanpa suara, melambaikan tangan.
Ina menghampiri, lalu duduk di sebelah Tamara.
"Regal udah dimandikan, tinggal disolatkan," Ina menatap lurus tubuh Regal yang ada tepat di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd [END]
Teen FictionAlangkah lebih baiknya follow dulu sebelum membaca yuk😝 "Cita-cita lo apa?" "Ngangkat derajat keluarga." "Hobby lo apa?" "Rebahan." Inasyha Taraquenza, si sulung dari keluarga TaraQueen. Memiliki hobby rebahan, dengan cita-cita setinggi awan. Inasy...