Berbeda dengan member lainnya, Jisoo dan Namjoon benar-benar bertemu di agency mereka secara bergantian. Kadang di Woollim dan terkadang di Bighit. Pertemuan mereka sebenarnya lebih kearah berbincang ringan bahkan terkadang Namjoon mendengarkan beberapa MIxtipe miliknya kepada Jisoo.
"Bagaimana? Kau suka yang mana?" tanya Namjoon pada Jisoo.
Kali ini ia bertemu dengan Jisoo di studionya. Semenjak Myungeun dan Seokjin yang telah melakukan pernikahannya dan membuat banyak sekali wartawan yang ingin menggali lebih dalam dengan apa yang terjadi di antara 2 agency ini. Bahkan para staf pun juga sudah tahu jadi jika salah satu dari member ada yang datang atau sekedar menjemput atau bertemu sebentar para staf dan kariyawan sudah sangat amat biasa saja.
"hmm, entah semuanya bagus" jawab Jisoo dengan ramah.
"Kau yakin?"
Jisoo mengangguk, "Ya aku yakin, semua lagu yang kamu ciptakan sangat bagus, aku menyukai semuanya"
"Terimakasih" ucap Namjoon dengan lembut.
"Namjoon-ah"
"Jisoo-ah"
Keduanya sama-sama memanggil satu sama lain secara bersamaan, sekitar 1 menit mereka langsung tertawa dengan apa yang di ucapkan oleh keduanya secara bersamaan.
"Ladies First" ucap Namjoon mempersilahkan.
"Aniya, kau duluan" ujar Jisoo dengan ramah.
"Jika aku akan mengatakannya apakah kau akan marah?" tanya Namjoon pada Jisoo.
Sebenarnya Namjoon sudah mempersiapkan segala konsekuensi yang ia terima nantinya bagaiaman saat ia menyatakan semuanya, iya hari ini Namjoon berencana mengatakan perasaannya lebih tepatnya ingin melamar Jisoo. Bodoh memang namun Namjoon tak bisa menahan gejolak yang ia rasakan lebih lama lagi. Mungkin di bandingkan dengan member lain Namjoon terkesan lebih buru-buru karena tanpa adanya pengenalan terlebih dahulu, ia justru mengajak JIsoo untuk kejenjang yang serius.
"Memangnya kau akan menanyakan apa?" tanya Jisoo "Ah jika perihal hubungan atau pernikahan aku belum ingin membahasnya"
"Tapi itu yang mau aku bahas" ucap Namjoon dengan cepat.
Jisoo langsung menatap Namjoon dengan ketidak percayaan. Jisoo terkejut, sangat terkejut dengan hal itu, karena ini adalah hal yang sangat rumit jika di bahas.
"Namjoon-ssi aku rasa aku akan pulang" ujar Jisoo sedikit gemetar.
Namun saat Jisoo akan berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan studio Namjoon, tangannya justru di tahan oleh Namjoon dengan lembut namun lumayan membuat Jisoo menghentikan pergerakannya untuk pergi.
"Kenapa? Apa aku terlihat seperti tak meyakinkan untukmu?" tanya Namjoon dengan suara pelan namun sedikit terdengar putus asa.
Jisoo tak menjawab, bahkan ia juga tak memandangi Namjoon saat dirinya berbicara. Jisoo hanya menatap lurus ke pintu keluar dan sedikit gemetar di setiap tubuhnya.
"Namjoon-ssi"
Namjoon melepaskan tangan Jisoo dengan berat hati, "Baiklah, aku tak akan memaksamu"
"Terimakasih Namjoon-ah" setelah mengatakan itu Jisoo langsung berlarian keluar dengan sangat amat ketakutan.
Saat ia akan keluar dari ruangan tersebut ia bertemu dengan Hoseok dan Jimin dimana keduanya menyapa namun tak mendapatkan balas dari Jisoo dan justru Jisoo pergi melewati keduanya.
"Jimin-ah antar Jisoo kedepan ruangan ini cukup luas" titah Hoseok pelan.
Jimin tidak protes dan ia hanya langsung melakukan apa yang di katakana oleh Hoseok, walaupun ia tak tahu kenapa. Jimin benar-benar mengikuti Jisoo namun tidak mengajak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Married Life
General FictionKisah ini menceritakan bagaimana kehidupan seorang Idol setelah menikah? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah? Apakah mereka tetap dalam kehidupan idol? Atau mereka memutuskan untuk hidup layaknya orang biasa?