Park jimin and Park Jiyeon House
...
08.00 KST
Matahari sudah mulai menyapa dunia dan sudah mulai membangunkan setiap makhluk hidup di dunia ini. Namun ada seseorang yang belum bangun dari mimpi indahnya padahal matahari sudah memasuki celah-celah jendelannya untuk menyapa sang pemiliki rumah
Park jimin seorang laki-laki yang tengah terbungkus selimut tebalnya, matanya sudah bisa merasakan hangatnya mentari yang mulai memasuki kamarnya dan membuat kamarnya jadi lebih hangat, bukannya bangun ia malah menarik selimut makin membungkus badannya
'hoek'
terdengar dari arah kamar mandi seperti seseorang yang tengah berusaha mengeluarkan isi perutnya.
'hoek'
jimin yang tengah tertidur nyenyak ini, mengarahkan badannya untuk menghadap kesebelah kanan, dimana seharunya ada seseorang disana, namun saat jimin meraba bagian sebelahnya kosong tak ada siapapun disana. Jimin yang masih mencoba untuk membuka paksa matanya ini pun mengedarkan pandangannya
"kei-ya" panggil jimin dengan pelan dan suara khas bangun tidur
tak mendapat jawaban sama sekali, jimin mulai mengerjapkan matanya dan mulai menetralkan matanya dengan cahaya matahari yang mulai mencuri masuk ke dalam kamarnya.
'hoek'
suara itu terdengar lagi, kali ini jimin mendengar suara yang tak asing di telinganya, jimin yang sedang mengumpulkan nyawanya, seketika langsung memaksakan diri untuk bangun dari kasur dan segera berjalan ke sumber suara.
ia tau dari mana suara itu berasal dan suara siapa itu. Jimin berjalan ke kamar mandi dan langsung masuk kedalam, setelah jimin mendapatkan siluet sang wanita yang tengah terduduk di lantai kamar mandi di depan closet, ia mendekat kearah perempuan itu dan langsung merangkul lembut pundanya.
"jiyeonie" panggil jimin lembut
wanita yang di panggil jiyeon hanya menoleh sebentar dan tersenyum kecil
"masih mual?" kali ini jimin mengeluarkan suaranya lagi dan bertanya
jiyeon hanya mengangguk dengan lemas sebagai jawabannya.
"mau makan apa? biar aku yang beliin atau aku masakin?" tawar jimin
jiyeon menggeleng sebagai jawaban "aku gak laper jim" jawab jiyeon dengan nada lemas
jimin menatap jiyeon dengan pandangan khawatir "kamu kalau gak makan, nanti baby parknya dapet apa?" ucap jimin dengan nada lembutnya "aku beliin jokbal deh kalo kamu mau" ucap jimin masih menawarkan makanan kepada jiyeon
kali ini jiyeon tetap menggeleng sebagai jawaban dan kali ini beberapa menit setelah jiyeon menjawab jimin dengan gelengan, ia kembali memuntahkan isi perutnya lagi. jimin hanya bisa mengelus bagian punggungnya menyalurkan kenyamanan.
***
sekitar 2 menit jiyeon berada di kamar mandi dengan di temani oleh jimin, dan selama itu juga jiyeon mengeluarkan semua isi perutnya tanpa tersisa. Bahkan sampai membuat jiyeon sangat amat pucat.
Jimin yang melihat itu hanya bisa menghela nafas beratnya, ia tidak tau harus melakukan apa selain menemani jiyeon dikala seperti ini. Dan ini salah satu yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini menjelang comeback mereka, jimin sering kali tidak fokus untuk latihan, karena pikirannya hanya di penuhi oleh jiyeon, jiyeon, dan jiyeon.
"udah mualnya?" tanya jimin untuk memastikan jiyeon telah menyudahi morning sicknesnya
jiyeon mengangguk, dan mulai menatap jimin dengan tatapan yang membuat jimin luluh, jiyeon menarik nafas panjang sebelum ia mencoba untuk berbicara "jimin gendong" ucap jiyeon dengan nada manjanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Married Life
General FictionKisah ini menceritakan bagaimana kehidupan seorang Idol setelah menikah? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah? Apakah mereka tetap dalam kehidupan idol? Atau mereka memutuskan untuk hidup layaknya orang biasa?