Rutinitas Yang Berbeda

43 6 1
                                    

"Ayo kita mulai istirahat sayang," ucap Jimin dengan lembut.

Jiyeon yang tengah menggendong Jin ah yang sehabis menyusu dan sudah tertidur dengan sengat tenang disana. Dengan segera Jiyeon langsung meletakkan Jin ah dengan hati-hati di box bayinya yang berada didalam kamar mereka.

Jiyeon berjalan menuju tempat tidurnya yang mana Jimin sudah mendudukkan dirinya bersandar ada sandaran tempat tidurnya dengan sangat nyaman.

"Mumpung Jin ah tidur kita juga harus tidur," lanjut Jimin.

Jiyeon tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya sampai ia mulai menaiki tempat tidurnya untuk sesegera mungkin duduk tepat disebelah Jimin yang sudah tersenyum dengan manisnya disana.

"Iya kamu bener, mulai sekarang kita harus benar-benar memanfaatkan waktu semaksimal mungkin," ucap Jiyeon.

Jimin mulai merebahkan dirinya sesaat Jiyeon juga sudah memasukkan tubuhnya dibalik selimut.

"Mulai hari ini kamu harus istirahat cukup, makan-makanan yang sehat dan bergizi dan selalu sehat ya. Soalnya mulai besok kita bakalan aktif bolak balik rs buat Jiwoo" jelas Jimin.

"Kalau aku ikut Jin ah sama siapa dirumah?"

"Kalau kamu mau ikut aku bakalan minta tolong sama Yein, Jungkook atau Mijoo nuna, dan Hoseok hyung. Rumah mereka dekat dari sini, jadi bisa diminta tolong bukan,"

"Apa tidak merepotkan?" tanya Jiyeon hati-hati.

Jimin tahu, Jiyeon memiliki kecemasan yang berlebihan perihal anak-anaknya. Bahkan lebih besar dibandingkan dengan Jimin yang masih bisa melakukan dan berpikir dengan sangat jernih. Walaupun kadang ia juga suka kalut perihal Jiyeon, dan sekarang bertambah dengan Jin ah dan Jiwoo.

Walaupun begitu, peran Jimin memang diperlukan untuk saat ini.  Terlebih dia adalah kepala keluarga bukan, jadi harus menyiapkan semuanya dengan begitu matang dan pas. Jimin mengangkat tangannya dan mengelus bagian kepala sampai pipi Jiyeon dengan lembut dan hangat. Tidak lupa dengan senyuman manis dan juga tatapan penuh kasihnya.

"Tenang ya, toh kita liat sikon juga. Kalau mereka gak sibuk ya kita minta tolong kalau mereka sibuk aku aja yang kerumah sakit juga gapapa," ucap Jimin dengan lembut.

Jiyeon menganggukkan kepala dan langsung bergabung dengan Jimin didalam selimut yang sama. Pergerakkan Jiyeon sudah lumayan banyak bahkan ia sudah bisa melakukan apapun yang bisa di lakukan. Walaupun ada perdebatan dulu dengan Jimin, akhirnya diperbolehkan dengan catatan hanya pekerjaan ringan saja.


.

.

.

.


02.20 AM



Oeek oeeek oooeekk

(Maaf ya guys kalo agak aneh tapi kalian bayangin aja itu suara bayi nangis ya hehehe.)



Suara tangisan yang Jin ah yang mulai memenuhi ruangan tidur Jimin dan Jiyeon membuat keduanya juga terbangun secara bersamaan. Saat Jiyeon melihat jam, masih menunjukkan jam setengah tiga kurang, dini hari.

Jimin dengan sigap berdiri dan berjalan ke box bayi yang mereka sengaja letakkan tepat di dekat bagian kaki dari kasur mereka, Jimin mengecek apa yang ia bisa lihat dan ia rasakan dengan meraba bagian kasurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Idol Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang