Yang namanya penyakit memang suka datang tidak diundang dan tidak diharapkan ya. Seperti apa yang tengah dialami oleh Myungeun, ia sedang sangat pusing dengan keadaan anak-anaknya dan suaminya yang tiba-tiba saja demam sangat tinggi.
Yang paling menghawatirkan adalah Eunseok yang tiba-tiba saja muntah jika meminum susu, jadi jika di total kemungkinan sudah empat kali Eunseok muntah dalam sehari.
Sedangkan Myungji hanya demam dan lemas, tapi ia masih bisa makan dan minum banyak. Namun menjelang sore dan malam sudah dipastikan badannya akan menggigil hebat.
Yang paling tidak terlihat sakit adalah Seokjin, jika bukan karena Myungeun yang memegangi kepala dan pipi Seokjin mungkin saja ia tidak akan tahu kalau Seokjin pun juga demam.
Pintarnya Seokjin adalah ia memakai lipblam di bibirnya jadi tidak terlihat pucat dan memakai riasan tipis di matanya agar tidak terlihat sayu juga.
Jujur jika ditanya panic atau tidak, jawabannya sudah pasti sangat panic dan membuat Myungeun benar-benar pening. Tapi sebisa mungkin Myungeun melakukan tugasnya menjadi ibu dan juga istri secara bersamaan.
Ia sudah melakukan pertolongan pertama pada Myungji dan Seokjin keduanya kini sudah tertidur, sedangkan Eunseok beberapa kali sudah mengeluarkan keringat dingin yang mau tidak mau harus di ganti bajunya setiap ia mulai banyak mengeluarkan keringat.
"Myungie kamu tidur aja biar aku yang gantiin jaga Eunseok," ucap Seokjin yang entah sejak kapan ia langsung bangun dan sudah duduk dihadapan Myungeun.
"Tidak," jawab Myungeun tegas bahkan ia langsung meletakkan tangannya di kening suaminya, "Oppa masih panas, sekarang mata oppa memerah,"
Mendengar itu Seokjin langsung diam, disbanding tadi kini ia merasakan kepala yang sakit teramat sangat hingga membuat dirinya sedikit sempoyongan saat ingin mengambil minum.
"Duduk oppa, oppa perlu apa?" ucap Myungeun yang sudah berdiri tepat disamping kasur.
"Aku ingin minum Myungie," jawab Seokjin dengan lemas.
"Ada lagi?" tanya Myungeun dengan lembut.
"Ah ia ambilkan aku salah satu obat untuk sakit kepala, entah kenapa kepalaku sekarang sakit sekali," jelas Seokjin.
"Hanya sakit kepala? Tidak ada lagi?" tanya Myungeun dan dijawab gelengan oleh Seokjin.
Dengan cekatan dan segera, Myungeun langsung melangkahkan kakinya menuju dapur dan mengambil apa yang dibutuhkan suaminya dengan Eunseok yang ia gendong dengan gendongan kangurunya.
Setelah mengambil barang yang dibutuhkan Myungeun langsung menghampiri Seokjin dan langsung membantu suaminya untuk meminum obatnya.
"Terimakasih,"
Tidak ada jawaban dari Myungeun, ia justru langsung mengambil alat pendeteksi suhu untuk ia ukur pada ketiga lelaki dirumahnya itu secara bergantian, yang dimulai dari Myungji, Seokjin dan terakhir sang bontot.
"Panas kalian tidak ada yang turun, justru makin naik, Myungji dan Eunseok apa lagi," jelas Myungeun dengan tenang.
Seokjin meraih tangan Myungeun yang dimana baru saja meletakkan alat pendeteksi suhu dinakas tepat disamping Seokjin.
"Maaf ya, maaf tidak bisa ikut andil dalam membantumu sekarang," ucap Seokjin yang entah mengapa sudah sangat lemas.
"Oppa jangan banyak bicara dulu ya, perasaan aku aja apa aku ngerasa oppa makin lemas," ucap Myungeun dengan sedikit khawatir.
"Begini saja, jika satu jam kedepan diantara kita bertiga tidak ada yang membaik, ayo kerumah sakit," ucap Seokjin dengan lembut.
Myungeun diam, ia mulai sedikit panic dan itu bisa dirasakan oleh Seokjin, jadi dengan tangan dingin Seokjin ia menggenggam tangan Myungeun dengan sisa tenaganya yang memang ia semakin lemas, benar apa yang tengah dirasakan oleh Myungeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Married Life
General FictionKisah ini menceritakan bagaimana kehidupan seorang Idol setelah menikah? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah? Apakah mereka tetap dalam kehidupan idol? Atau mereka memutuskan untuk hidup layaknya orang biasa?