Kegelisahan

223 20 0
                                    

"Aku bosan"

Sekali lagi, atau bahkan kesekian kalinya kalimat itu selalu keluar dari bibir seorang Kim Jiyeon. Dan sudah di pastikan ini sudah keseribu kalinya keluar dari mulut kecilnya. Total jika di hitung dari ia masih berada di hotel pribadinya ini sudah hampir seminggu lamanya Jiyeon masih didalam hotel pribadinya yang bernuansa putih dan semerbak bau alcohol disetiap sudut.

Yap, Jiyeon masih berada di rumah sakit sedangkan Jiae 3 hari setelah melahirkan ia sudah bisa pulang kerumah dan mungkin saja sudah di datangi beberapa member untuk sekedar melihat baby Min yang masih sangat mungil itu.

Seorang perawat memasuki ruangan Jiyeon dan juga ada seorang dokter juga yang sudah pasti akan memlihat perkembangan Jiyeon setiap harinya.

"Selamat pagi Ny, Kim bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?" sapa Dokter muda nan tampan itu dengan sangat baik dan lembut.

Jiyeon menganggukkan kepalanya beberapa kali, "Aku sudah sehat dokter, kapan aku bisa pulang? Aku bosan"

Mendengar perkataan Jiyeon yang sangat jujur dan sangat gemas itu membuat perawat dan dokter itu tertawa kecil meresponnya, "Mungkin lusa, kenapa buru-buru sekali sih Ny, Kim. Kau saja belum melakukan USG bukan? Jadi tenang dan bersabarlah sedikit oke?"

Jiyeon mempoutkan bibirnya dengan sangat kesal, "Ah tidak bisakah dimajukan saja USG-nya jadi hari ini agar aku bisa pulang besok?".

"Tidak Jiyeon-ah, kau harus mendengarkan perkataan dokter, jangan membantah"

Sebuah suara yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jimin sang suami mengagetkan Jiyeon, perawat dan dokter yang tengah berada di ruangan Jiyeon. Jimin mengetahui akan ketidak sopanan dirinya jadi ia langsung menunduk ramah pada perawat dan dokter yang tengah memeriksa Jiyeon tersebut.

"Maafkan aku masuk dan langsung mengatakan hal tidak sopan, dokter" ucap Jimin dengan sopan.

"Tidak apa-apa Tn. Park" balas dokter itu ramah, "Kebetulan sekali anda datang, saya bisa berbicara dengan anda sebentar? Tapi di ruangan saya bukan disini".

Jimin menganggukkan kepalanya dengan mantap, "Bisa, sangat bisa dokter. Kapan kira-kira dokter?"

"Mungkin nanti siang, saat jam saya di poli sudah selesai. Saya akan minta salah satu perawat bangsal ini untuk memanggil tn" ucap dokter itu lagi dengan sangat ramah.

Wajah Jiyeon sudah menatap Jimin dan dokter itu was-was, jika sudah bertemu secara pribadi biasanya ada hal yang kemungkinan tidak masuk akal atau setidaknya ada hal yang buruk akan kehamilannya ini.

Jimin melihat itu dan Jimin sesegera mungkin langsung tersenyum dan menatap Jiyeon dengan tatapan 'tidak aka nada apa-apa sayang, tenanglah', walaupun hal itu belum bisa membuat Jiyeon sedikit membaik setidaknya membuat Jiyeon sedikit bisa bernafas lega.

"Tenanglah Tn dan Ny, saya hanya ingin membahas perihal persalinan dan beberap kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Kenapa saya hanya membahas kepada sang suami anda karena saya rasa ini akan membuat suami anda lebih memahami anda nantinya" jelas dokter tersebut, "Selain itu menghilangkan ketegangan pada anda juga pastinya Ny. Kim"

Jimin dan Jiyeon bisa sedikit bernafas lega dengan apa yang di jelaskan oleh sang dokter itu, "Baiklah dokter, terimakasih"

Jimin dan Jiyeon mengucapkan dan memberikan sapaan sopan pada sang dokter, yang dibalas juga oleh dokter dan perawat yang mendampinginya berlalu keluar dari ruangan Jimin dan Jiyeon.

"Chim"

Tiba- tiba saja suara manja keluar dari mulut Jiyeon yang sudah pasti akan meminta sesuatu apa yang tidak ada didepannya. "Aku ingin ketaman boleh?", Jiyeon bertanya dengan hati-hati.

Idol Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang