Setelah melihat kedua bayinya pergi dibawa perawat, kini fokusnya kembali yang mana sampai detik ini dokter yang menangani Jiyeon, alias dokter Ahn belum juga kunjung datang.
Seketika ruangan menjadi ramai bukan karena kabar Jiyeon yang sudah selesai operasi melainkan kedatangan keluarga Jiyeon dari Incheon.
"Nak Jimin" panggil seorang laki-laki paruh baya yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah Jiyeon.
"Ayah" ucap Jimin dan langsung menghampiri kedua mertuanya ini, "Kapan kalian datang? Dengan siapa kalian kesini, siapa yang mengantar kalian?"
"Sekitar beberapa jam lalu kami datang di antar oleh kakaknya Jiyeon, bagaimana dengan keadaan Jiyeon?" tanya ibu Jiyeon yang berada disamping ayah Jiyeon.
Jimin diam sejenak, "Sampai saat ini dokter Ahn belum keluar dari kamar operasi, tapi kedua anakku lahir dengan selamat walaupun satunya harus dirawat intensif dulu," jelas Jimin dengan nada lembutnya.
"Eomma-nim," sapa Yein, Jisoo, dan Mijoo bersamaan.
"Oh kalian juga disini rupanya terimakasih ya, kalian tidak membawa anak kalian kan?" ucap ibu Jiyeon dengan sangat ramah.
"Tidak anakku sedang bersama bibinya dan kemungkinan main dengan keponakan kami," Jawab Mijoo dengan sopan,
"Anakku sedang bersama ibu dan ayahku, jadi hanya aku dan suamiku yang datang," ucap Jisoo dengan sopan.
"Silahkan duduk Eomma-nim dan Abeonim," ucap Hoseok dengan sopan,
Tidak berselang lama ibu dan ayah Jiyeon duduk dengan nyaman, dan yang lainnya ikut duduk kecuali Jimin yang berdiri tepat disamping ayah Jiyeon.
"Semoga kau juga cepat mendapatkan momongan, menyusul kakak-kakakmu," ucap Ibu Jiyeon dan sedikit memberi usapan lembut pada perut rata Yein.
Hal ini membuat semuanya tersenyum termasuk Jungkook dan Yein yang saling bertatapan dan segera menyebut amin didalam hati mereka masing-masing.
"Kemana suamimu Jisoo?" tanya Ibu Jiyeon dengan lembut.
"Ah dia sedang mengurus Myungeun dan Seokjin oppa, mereka sekeluarga sakit," jelas Jisoo.
"Iyakah? Setelah Jiyeon keluar ayo kita kesana sayang," ucap Ibu Jiyeon pada sang suami.
"Sakit apa kira-kira mereka?" tanya Ibu Jiyeon lagi.
"Masih belum diketahui, tapi dari gejala menurut dokter antara demam berdarah atau tipes eomma-nim," ujar Hoseok menjawab.
"Tadi Hoseok hyung dan Namjoon hyung sebenarnya yang membantu mengurus semuanya, hanya saja karena sudah ditangani dan tinggal keruang perawatan jadi Hoseok hyung kembali kesini," jelas Jungkook.
Mendengar itu kedua orang tua Jiyeon hanya menganggukkan kepala mengerti. "Jimin duduklah, kau seperti hansip kalau begitu terus," ucap ayah Jiyeon.
Mendengar ucapan ayah Jiyeon sebenarnya cukup mencairkan suasana tegang dan pikiran Jimin yang tidak-tidak. Beruntung Jimin memiliki ayah mertua yang seperti ayah kandungnya sendiri. Dan tidak lama kemudian Jimin duduk tepat disamping ayah Jiyeon.
"Jangan tegang begitu, dan jangan memikirkan hal yang aneh-aneh ya," ucap ayah Jiyeon dengan lembut.
"Kau ayah yang hebat dan siaga Jimin," timpal ibu Jiyeon.
Mendegar hal itu Jimin sudah mulai tenang dan merasa lega dengan apa yang tengah ia dengar. Mungkin jika ada ayah dan ibu kandungnya disini ia akan juga dilepari kata-kata positif seperti ini juga.
Tidak berselang lama, pintu ruang operasi kembali terbuka dan hal ini refleks membuat semuanya ikut berdiri kecuali orang tua Jiyeon yang lebih baik memilih untuk duduk dengan tenang walaupun perasaan mereka juga campur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Married Life
General FictionKisah ini menceritakan bagaimana kehidupan seorang Idol setelah menikah? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah? Apakah mereka tetap dalam kehidupan idol? Atau mereka memutuskan untuk hidup layaknya orang biasa?