Kalian pikir, hanya sampai situ saja perjuangan seorang Kieran Aldebara? Oh, tentu tidak.
Thea memang bisa menjauhkan Cassie darinya di sekolah, namun tidak di luar. Saat ini, laki-laki itu sudah berdiri di depan pintu apartemen Cassie, dan sudah menekan bel. Beberapa detik kemudian, sosok yang ditunggunya pun muncul.
"Kieran?" Kieran tersenyum menawan. Senyum yang bisa membuat gadis mana pun pingsan saat melihatnya. Namun sayangnya, tidak mempan pada Cassie.
"Hai, Cantik," sapa Kieran. "Sibuk?"
Cassie menggeleng. "Kenapa?"
"Ganti baju, gih. Gue mau ngajak lo jalan. Mau?"
"Hmm, bentar. Kieran tunggu di luar, nggak papa?"
Kieran mengangguk. Sebenarnya ia ingin masuk, namun tak mungkin Kieran memaksa, kan? "Nggak papa, Sayang."
Cassie segera menutup pintu, lalu berlari mencari ponselnya. Ia menggulir layar, mencari nama Cellus, lalu meneleponnya.
"Halo, Mbul?" sapa suara dari seberang sana. Hanya Cellus yang memanggil Cassie 'Gembul', karena waktu kecil, gadis itu memang sangat gendut.
"Cellus, Cassie diajakin pergi sama temen. Boleh, nggak?"
Cellus diam, tak langsung membalas. "Cowok, ya?"
"He'em."
"Kemana?"
"Bentar." Cassie kembali berlari keluar, membuat Kieran yang tadinya bersandar di sebelah pintu, langsung menegakkan tubuhnya. Ia pikir, Cassie sudah selesai bersiap.
"Kieran, kita mau ke mana?" tanya Cassie.
"Makan. Kok bel—"
BLAM!
Belum selesai Kieran bertanya, Cassie sudah menutup kembali pintunya, membuat Kieran terkekeh gemas.
"Mau makan katanya, Lus."
"Oke," balas Cellus. "Ini lo masih belum siap-siap, kan?"
"Belum. Boleh?"
"Iya, sana. Gue mau pergi dulu. Bye!"
Setelah mendapat persetujuan dari Cellus, Cassie segera bersiap. Hanya mengganti baju dan menguncir rambutnya, karena Cassie memang jarang menggunakan make up kecuali ke pesta. Gadis itu mengenakan oversized sweater peach yang ia padukan dengan tennis skirt hitam. Rambut pirangnya ia kuncir kuda, dengan pita besar berwarna peach sebagai pemanis. Cassie mengenakan flat shoes hitam guna menyempurnakan penampilannya. Tak lupa, sebuah sling bag putih ia selempangkan di tubuhnya.
Kieran langsung melongo saat melihat penampilan Cassie. Gadis itu begitu menggemaskan, membuat Kieran tak tahan untuk menciumi wajahnya. Sayang, ia harus menahan keinginannya kali ini. Cassie bukan seperti mantan-mantannya. Gadis ini harus diperlakukan special.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCOGNITO ✓
Teen Fiction[SEQUEL BETWEEN LOVE AND LIES] Kesal karena dianggap hanya bisa bersembunyi di bawah ketiak sang ayah, Cellus mengajak kedua saudara kembarnya untuk masuk ke sekolah yang berbeda-beda, tanpa menggunakan embel-embel nama Williams. Tiga remaja di tig...