CLS | 4

5.2K 520 40
                                    

"PIPINNNN, AKU RINDU!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PIPINNNN, AKU RINDU!!!"

Davina langsung putar balik saat melihat Cellus di ujung lorong sana. Ia mempercepat langkahnya saat Cellus semakin mendekat dengan tangan yang direntangkan lebar-lebar.

"Pin! Pipin!!!"

Akhirnya, tak ada pilihan bagi Davina selain berlari. Ia juga tak tahu mengapa, tapi kalau dikejar Cellus itu rasanya takut. Bahkan jantungnya serasa ingin copot sekarang. Ia merasa seperti dikejar orang gila.

"PIPIIIIIINNNN!!"

Davina terus berlari tak tentu arah. Cellus— yang tahu Davina panik tak jelas, semakin gencar mengejar gadis itu. Ia sengaja mendramatisir langkahnya dan memperlambat diri.

Acara kejar-kejaran itu menarik perhatian banyak orang. Beberapa ada yang iri atau mencemooh Davina.

"Idih, sok cantik banget, dikejar Cellus malah lari."

"Ya ampun, iri gue. Mau dong gantiin Kak Davina."

"Kalo yang ngejar Cellus mah, gue kejar balik."

"Kalo gue sih, malah lari mendekat, bukan menjauh."

"Caper tuh si Davina! Mentang-mentang deket sama Cellus, makin hari makin dibuat-buat. Dasar gatel. Murahan ew!"

"Dih, caper."

"Gatel!"

"Najis, sok-sok an."

"Pansos tuh ke Cellus!"

Sudah, tak ada waktu lagi meladeni mereka. Yang penting sekarang, Davina tak ingin dekat-dekat dengan Cellus. Mood-nya sedang tidak cukup baik untuk meladeni manusia gila itu.

"PIN! Hiyaaa, kenaaa!!"  Cellus memeluk Davina dari belakang, membuat Davina terpekik kaget.

"Goblok! Lepasin gue, Setan!" Davina menyikut perut Cellus beberapa kali, sampai berhasil membuat  laki-laki itu refleks melepas pelukannya. Davina langsung berbalik badan, dan menjambak rambut Cellus kesal.

"Ngapain lo peluk-peluk gue?!"

Cellus menyengir. "Kangen. Mau minta kiss. Mumumuuu." Cellus memanyunkan bibirnya, jadi seperti bebek.

Mumpung mata Cellus lagi terpejam, Davina diam-diam melepas sepatunya, lalu menepuk bibir Cellus dengan alas sepatu.

"Kiss noh sepatu gue!"

***

"Hari ini, kita akan tes voli. Berpasangan laki-laki dan perempuan. Kebetulan jumlahnya seimbang. Biar adil, saya sudah pilihkan secara acak."

Ucapan Pak Asmat— guru olahraga 11 IPS 4, langsung membuat semuanya berbisik. Para gadis sibuk bertanya-tanya siapa yang akan menjadi pasangan Cellus.

INCOGNITO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang