EPILOG

11K 867 116
                                    

Hari ini, merupakan hari yang sangat spesial untuk keluarga Ares dan Bara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, merupakan hari yang sangat spesial untuk keluarga Ares dan Bara. Pasalnya, Putra sulung dari Aldebara— Kieran, akan menikahi putri bungsu Ares— Cassandra.

"Mami, nanti takut jatuh," keluh Cassie pada Bianca. Wanita itu tersenyum, lalu menepuk pundak putrinya lembut.

"Nggak papa. Kan, nanti ada Papi."

"Papi kan udah tua, refleksnya udah nggak bisa cepet."

"Enak aja. Papi masih segar bugar gini." Entah sejak kapan, Ares tiba-tiba memasuki ruangan tempat di mana istri dan putrinya berada. Ia diikuti oleh dua putra kembarnya, Cliff dan Cellus.

"Lo tuh nggak usah takut jatuh, Cas. Ntar gue suruh yang lainnya tutup mata biar nggak ngeliat," celetuk Cellus tiba-tiba, membuat Cassie memberenggut kesal.

"Aku udah gede, Lus. Nggak bisa kamu bohongin lagi," protes Cassie. Di usianya yang ke dua puluh lima ini, Cassie sudah mengalami banyak sekali perubahan. Kieran banyak mengajarkan Cassie hal-hal yang baik hingga tidak baik, agar gadis itu tidak mudah dibodohi oleh dunia— contohnya Cellus.

Ares melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "It's time, Princess. Ayo."

Cassie menggigit bibirnya gugup. Gadis itu menoleh ke Bianca, dan dibalas senyum teduh oleh wanita itu. "Anak Mami bisa," ucapnya sebelum pergi bersama kedua putranya.

Hingga akhirnya, tiba saatnya Cassie berjalan menuju altar. Gadis itu tampak sangat gugup, hingga Ares harus mengusap punggung Cassie lembut.

"Anak Papi bisa. Papi jagain, Sayang," ucapnya. Cassie tersenyum, lalu mengangguk kecil. Gadis itu kembali menatap lurus ke depan, tempat pendeta dan calon suaminya— Kieran berada. Ini bukan pertama kalinya Cassie melihat Kieran menggunakan jas, tetapi entah mengapa, kali ini rasanya laki-laki itu terlihat seribu kali lebih tampan.

"Jaga anak saya, Kieran," tutur Ares saat menyerahkan Cassie kepada suaminya. Kieran mengangguk mantap. "Pasti, Om."

Setelah Ares pergi, tatapan Kieran langsung tertuju pada Cassie. Laki-laki itu tersenyum, lalu mengusap air matanya yang sudah keluar sejak melihat Cassie muncul bersama Ares tadi.

Ares memeluk pinggang Bianca mesra. Wanita itu sudah menangis tersedu-sedu, tak menyangka putri satu-satunya akan menikah hari ini. Tangisan Bianca semakin keras saat kedua mempelai sukses mengucapkan janji suci dan pernikahan disahkan oleh pendeta.

"Udah, Mami." Ares memeluk Bianca. Sama seperti istrinya, Ares pun ikut menitikkan air mata. Cassie adalah anak kesayangannya, anak yang paling ia manja dan lindungi. Berbeda dengan kedua saudaranya, Ares selalu memberikan proteksi ekstra pada gadis itu. Dan sekarang, Cassie sudah resmi menjadi istri orang.

"Wah, Nor, tutup mata!" Cellus menutup mata Nora yang berdiri di sebelahnya dengan tangan saat Cassie dan Kieran mulai berciuman. Nora hanya terkekeh, sedangkan Cliff segera menepis tangan Cellus, lalu mengganti dengan tangannya.

INCOGNITO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang