CSN | 16

10.5K 951 42
                                    

Hari Minggu malam, si kembar tiga harus kembali ke apartemen masing-masing, karena esok harinya mereka harus bersekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu malam, si kembar tiga harus kembali ke apartemen masing-masing, karena esok harinya mereka harus bersekolah. Awalnya Bianca ingin ketiga anaknya tetap tinggal di rumah, namun Cellus— si biang ngaret, menolak. Bisa dipastikan ia akan terlambat karena jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh.

Ares mengantarkan si bungsu ke apartemen. Kalau Cliff dan Cellus, mereka berdua sudah kembali satu jam yang lalu dengan satu mobil.

Ares dan Cassie berjalan beriringan hingga sampai di unit apartemen gadis itu. Bianca membawakan banyak sekali makanan untuk anak-anaknya, termasuk Cassie. Dan Ares, tak akan membiarkan Cassie membawanya sendiri.

"Cassie mandi, ganti baju. Biar Papi yang masukkin ke freezer," ucap Ares yang langsung diangguki Cassie. Setelah kepergian anak gadisnya, Ares segera menyusun makanan siap santap yang sudah disiapkan istrinya.

Seusai memasukkan makanan, Ares berkeliling apartemen Cassie. Ia merapikan beberapa buku dan barang-barang yang terlihat berhamburan di sofa dan meja. Ares juga merapikan lemari snack milik putrinya. Dari dulu, Ares paling suka kebersihan dan kerapian. Tangannya selalu gatal kalau melihat barang-barang berhamburan.

Bunyi pintu yang dibuka membuat Ares menoleh. Putrinya sudah selesai mandi. Sweater dan roknya sudah berganti menjadi piyama merah muda-putih bermotif garis-garis vertikal. Gadis itu juga sudah mengenakan sandal rumah kesayangannya.

"Udah selesai?" tanya Ares. Cassie mengangguk.

"Ya udah, Papi pulang. Makanan udah Papi susun di freezer. Tinggal panasin aja di kompor atau microwave."

Cassie mengangguk lagi. Ia langsung masuk ke dalam pelukan hangat Ares saat pria itu membuka tangannya lebar-lebar.

"Makasih, Pi. Hati-hati pulangnya," gumam Cassie dalam pelukan Ares. Gadis itu sudah mengantuk.

"Hm. Kamu juga hati-hati sendirian di sini. Kalo ada apa-apa, telepon Papi, Mami, Abang, atau Cellus," balas Ares.

"Iya."

Ares melepaskan pelukannya. Ia mencium kening putri kesayangannya, lalu mengelus puncak kepala gadis itu lembut.

"Sekolah yang baik. Belajar yang rajin, tapi harus jaga kesehatan. Papi nggak mau Cassie sakit. Jangan males belajar biar Cassie bisa raih cita-citanya Cassie," kata Ares. Cassie mengangguk paham. Fokusnya sudah terpecah. Cassie benar-benar mengantuk sekarang.

"Satu lagi, jangan pacaran dulu. Apalagi kalo sembunyi-sembunyi di belakang Papi. Lebih baik Cassie jujur kalo deket sama cowok, dari pada Papi tau sendiri nanti."

Cassie mengangguk lagi di ambang kesadarannya. Setelah Ares keluar dari apartemennya, baru Cassie tersadar apa yang diucapkan papinya. Seketika, mata gadis itu terbuka lebar.

***

Hari Senin, semuanya terasa biasa saja. Hari ini adalah Senin minggu kedua, jadi semua murid Skylar High School mengikuti upacara bendera, baru dilanjutkan dengan pelajaran jam kedua dan seterusnya.

INCOGNITO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang