•74•

748 72 1
                                        

••

Chaeyon menatap punggung ayahnya yang sedang bekerja.
Setelah dijemput oleh paman Mike tentu saja dengan segala kekesalan nya Chaeyon berteriak ingin diantarkan ke perusahaan ayahnya saja.
Mike pun menurutinya,bagaimana tidak dengan cara ini juga dia bisa meminta maaf kepada nona Chaeyon.

Taehyung masih sibuk menelpon seseorang terlihat dari gerak-geriknya yang tengah membicarakan tentang pekerjaan.
Chaeyon mendekat,dan membiarkan kakinya menahan dingin lantai keramik itu yang beradu dengan kakinya yang basah akibat hujan.

"Ayah!"

Taehyung terkesiap mendengar teriakan Chaeyon,hampir saja dirinya melompat keluar dari jendela.
Berbalik badan memutar kursinya,Taehyung langsung mengelus dadanya.
Chaeyon sendiri sudah tertawa terpingkal-pingkal.

"Princess?ayah hampir saja melompat keluar jendela huh!"

"Hihihi,maaf boss!"

Taehyung terkekeh segera menaruh ponselnya diatas meja,dan merentangkan kedua tangannya,Chaeyon mengerti dan langsung melompat kepelukan hangat ayahnya.

"Hei!Onie baru pulang sekolah?selambat ini?lihat jam 3 sore."

"No,ayah dengarkan Onie dulu."

"Cepat,jelaskan."

"Totally disini semuanya salah paman Mike! Onie menunggu lama sekali didepan sekolah,tapi dia tidak datang juga!lalu dengan baterai ponsel seadanya Onie menerima panggilan dari nomor tidak dikenal,yang ternyata adalah paman Mike!dia bilang maaf nona ban mobilnya meledak dan butuh waktu lama karna mereka sekalian meng–servis seisi mobil nona Chaeyon karna sudah waktunya diservis!Onie bilang ganti ban nya saja jemput Onie dulu!tapi ternyata mereka meng-servis mobil Onie tanpa sepengetahuan paman Mike,alhasil Onie menunggu lama ayah dan sekarang Onie tidak berani pulang kerumah."

Taehyung menghela nafas panjang,memang benar-benar tabiat orang-orang bengkel seperti itu,mereka sering kali membuat kesalahan atau bahkan disengaja agar pelanggan membayar mahal untuk itu.
Chaeyon mengayunkan kakinya,nyaman sekali posisinya sekarang duduk dipangkuan sang ayah dengan bebas.

"Begitu,kesalahan paman Mike?apa ayah perlu memecatnya?"

"Jangan ayah,sebenarnya 100% bukan kesalahan paman Mike,tapi orang-orang tukang servis itulah!kasihan paman Mike ayah jangan pecat dia."

"Baiklah–onie?dimana sepatumu princess?"

"Basah ayah!hujan deras,sepatu Onie diguyur habis-habisan jadi Onie lepaskan saja,ada didalam mobil."

Taehyung mengangguk paham,dan sedikit mengangkat tubuh anaknya untuk didudukkan diatas meja kerjanya,Chaeyon sedikit terkekeh kala tubuhnya melayang rupanya ayah masih mampu mengendong diriku,begitu mungkin pikirnya.

"Oh ya–ayah Onie mendapatkan teman baru."

"Benarkah?siapa dia?"

"Hu'um!namanya Jee Yeon-Jin kami bertemu didepan sekolah Onie saat sama-sama berteduh,tapi ayah dia tidak bersekolah lagi dan dia sekarang menjadi penjual koran keliling."

Taehyung menatap Chaeyon dengan sedikit intens,menautkan kedua alisnya Chaeyon langsung menundukkan kepalanya kedua tangannya pun saling bertautan.
Entahlah,Chaeyon merasa ayah nya akan memarahinya.

"Apa Onie menanyakan sebab dia tidak sekolah lagi?"

Chaeyon mendongakkan kepalanya dan langsung menatap lamat mata tajam milik sang ayah.

"Sepertinya karna biaya,itupun dia mengatakan berjualan koran untuk menyambung hidupnya."

"Eum begitu–"

"Ayah tidak marah kan,jika Onie berteman dengannya?"

"Ayah memperbolehkan Onie berteman dengan siapapun dan tidak memandang apapun."

Chaeyon tersenyum lebar dan segera memeluk erat tubuh tegap itu.
Taehyung terkekeh kecil dan membalas pelukan hangat dari putrinya.

"Ayah tidak pernah mengajarkan kepada anak-anak ayah untuk selalu memandang dari atas,dan membeda-bedakan dengan yang lain.
Karna kita semua sama Dimata tuhan,tidak ada bedanya."

"Iya ayah."

••

Leang melingkarkan tangannya diperut Jiyon yang tengah berdiri dibalkon kamar mereka.
Jiyon sedikit terkesiap,dan menatap kedua tangan yang melingkar diperutnya,beralih mengelus punggung tangan itu dengan halus.

"Kenapa Onie belum pulang ya,Leang?"

"Eum?Onie ada dikantor bersama ayah."

"Benarkah?!"

Jiyon memutar tubuhnya menghadap kearah Leang,dan kedua tangannya melingkar nyaman dileher jenjang itu.
Leang tersenyum kecil dan mengecup bibir kemerahan milik Jiyon.

"Iya sayang,kami bertemu diparkiran kantor."

"Kenapa kau tidak membawanya pulang bersama ha?!"

"Sudah,Onie tidak mau dia ingin bersama ayah."

"Anak itu benar–mmmphh!"

Leang langsung mencium bibir kemerahan milik Jiyon,melumatnya dengan halus secara bergantian atas dan bawah.
Jiyon pun terbawa suasana,ia langsung membalas ciuman itu.
Bunyi decapan khas ciuman terdengar menggelitik,Jiyon memberikan akses dengan sedikit membuka mulutnya membiarkan lidah Leang menyelusup kedalam.

"Mhh–mmpph–"

Sialan,senikmat ini.

Jiyon meremas surai hitam milik Leang menyalurkan rasa kenikmatan ini.
Sedikit menarik surai itu,Leang mengerti dan berpindah ke leher putih milik Jiyon.
Memberikan kecupan-kecupan kecil disana.

"Eumhh–sudah Leang!"

"Kenapa?"

"Nanti ada tandanya huh!susah dihilang–akkhhh!"

Leang tersenyum puas dengan hasil karya nya,mencetak warna keunguan pada leher putih Jiyon.
Dirinya langsung berlari menjauh dari Jiyon sebelum istri cantiknya itu mengamuk.

Dan–

"HUO LEANG–!!!"

••

T B C ✨

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang