Mine!

•38•

••

Taehyung menatap sekilas Jack yang berdiri disampingnya.
Enggan bicara,bahkan ini sudah 3 hari lamanya Taehyung tidak berbicara pada Jack.
Namun anak buah nya itu,masih saja setia berada disampingnya.

Tidak lucu memang,seorang Kim Taehyung orang yang dingin menjadi seperti ini seakan-akan ngambek lah istilahnya.
Namun bagaimana lagi,Taehyung terlanjur kecewa tapi tidak bisa untuk memecat Jack begitu saja.
Jika diingat lagi,Jack sudah berjasa didalam kehidupannya.
Tapi kali ini,sangat mengecewakan putri Taehyung terluka parah tanpa ada pengawasan.

Jack memang menyadari dirinya pantas,diperlakukan Taehyung seperti ini.
Dia 90% salah 10% tidak bersalah.
Iyaa,sebetulnya Jack memang akan berjaga untuk nona Chaeyon tetapi siapa sangka gadis itu justru sangat risih jika diikuti terus menerus.

"Nona,saya harus berjaga didekat nona."

"Ah,sudahlah paman Jack,Onie tidak suka dengan kawal mengawal seperti ini,Onie aman aman saja,sudahlah jaga rumah lebih penting."

Begitulah kira kira.
Jack tidak bisa menolaknya,walau sudah sering Jack memerintah 3 sampai 4 orang untuk mengawasi nona Chaeyon.
Namun pada hari itu pengawasannya lepas kendali.

••

Chaeyon merasakan dirinya sehat lagi,setelah selamat dari dinyatakannya koma anak itu justru terus merengek agar infus nya segera dilepaskan.

"Ayolah bunda,ini dilepas saja!Onie sudah sembuh!"

"Tidak,otakmu masih harus diberi asupan."

"Ya sudah makan saja yang banyak,sini biar otak Onie ada asupannya!"

"Anak ini benar benar."

Jungkook menepuk jidatnya,Chaeyon masih terus merengek bahkan sudah 3 jam lebih anak itu terus mengatakan bahwa dirinya sudah sehat.
Berjalan mendekati putrinya lalu mencubit pipi itu dengan pelan.
Siempunya mengaduh,lalu sedikit menepis tangan bundanya.

"Sakit bunda."

"Nah masih sakit bukan,jadi tidak boleh dilepas infus nya."

"Auhh,paman Mike!panggilkan dokter!suruh kesini dan cabut infus ini!"

Paman Mike hanya terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.
Ayolah,sekarang Chaeyon frustasi dirinya tidak bisa leluasa bergerak akibat selang bodoh ini,dan juga jarum panjang yang menusuk tangannya.

Pintu terbuka perlahan,menampakkan Jiyon yang mengandeng tangan Earth membawa kekasih Hyung nya itu berjalan kearah sofa,dan mendudukkan nya disana.
Chaeyon semakin frustasi rasanya ingin mengila melihat calon kakak iparnya saja sudah terbebas dari selang bodoh itu.

"Bun!Earth Oppa saja sudah dilepaskan infusnya,lantas Chaeyon kapan bunda?!"

"Berteriak lah terus,sampai Oppa melemparmu keluar jendela."

Titah Jiwon memasuki ruangan,dan menghampiri kekasihnya yang bersama dengan adiknya.

"Ikut campur saja."

Chaeyon berbicara pelan,hal itu dapat Jiwon dengar segera menghampiri adiknya dan menarik hidung mungil itu dengan sedikit keras.
Siempunya berteriak keras,dan memukuli tangan kekar sang kakak.
Semua orang yang berada di ruangan itu ikut tertawa melihat interaksi Jiwon dan juga Chaeyon.

"Rasakan ini!"

"HAAAAA!TIDAK BISA NAFAS!LEPASKAN OPPA JELEK!"

"Ooh menyebut Oppa jelek,eum?"

"LEPASKANNNNNNNN!!!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA"

••

T B C 🖤