•79•

756 66 0
                                        

••

Leang membuka perlahan pintu kamar mereka,dapat ia lihat Jiyon tengah membereskan semua pakaiannya memasukkan satu persatu pakaiannya kedalam koper.
Memberanikan dirinya untuk melangkah masuk,Jiyon menyadari itu sedikit melirik dan kembali fokus pada kopernya.

"Sayang?"

"Apa sayang sayang!?Jiyon namaku!"

Total galak.

"Eum,sayang aku tetap disini bersama Jiwon Hyung,kami tidak bisa meninggalkan ayah sendirian."

Jiyon menoleh,memasukkan satu pakaian terakhirnya,kemudian berjalan kearah Leang dan duduk tepat didepannya.
Mata Jiyon menatap lamat kedua mata keturunan Tiongkok itu.

"Kalian berdua?"

Jiyon semakin menyipitkan matanya,Leang hanya mengangguk kecil.

"APA KALIAN BERDUA INGIN MEMBANTU AYAH UNTUK MELAKUKAN BISNIS HARAM ITU?!IYA?!"

Leang menutup kedua telinganya rapat-rapat,kala teriakan membahana yang keluar dari mulut Jiyon tidak main main.
Jiyon menetralkan nafasnya,seketika emosinya meledak-ledak ingin sekali rasanya merobek-robek wajah tampan suami nya ini.

"No!baby no!dengarkan aku,heii!"

Jiyon menepis tangan Leang,pria asal Tiongkok itu tak menyerah begitu saja.
Menarik sekali lagi tangan istrinya secara perlahan,dan mendudukkannya diatas ranjang sedangkan Leang berjongkok dihadapannya dan memegang kedua tangannya dengan erat.

"Bukan masalah itu,tapi–kami berdua memang tidak bisa meninggalkan ayah sendirian,ayah membutuhkan bantuan Jiyon dan sekarang aku dan juga Jiwon Hyung harus berperan penting disini.
Aku mohon mengertilah,aku tidak melarangmu untuk menyusul bunda tapi biarkan aku disini bersama Jiwon Hyung."

"Kau tahu?bagaimanapun kelakuan ayahku dia tetap ayahku,susul lah aku ke Han-nam jika semuanya sudah beres,aku ingin mendengarkan kabar baik darimu Leang."

"Pasti baby,aku pasti menyusul kesana."

Leang memeluk halus pinggang Jiyon menenggelamkan wajahnya diperut Jiyon.
Tangan halus Jiyon mengelus rambut hitam legam milik suaminya itu.

"Karna bunda tidak mungkin kembali,dan aku harus memihak pada bunda."

••

Taehyung dan Jack sampai di Tokyo.
Keduanya langsung menuju kekantor polisi,tapi sebelumnya Taehyung sudah mengecek apartemen Lyn dan juga perusahaannya yang ternyata sudah kosong.
Bahkan pemilik apartemen itupun tidak mengetahui kemana perginya Lyn.

"Pergilah tuan besar,temui Murayama."

Titah Jack yang akan mengurus semuanya,Taehyung hanya mengangguk kecil dan kembali berjalan menyusuri lorong sel yang cukup gelap ini.
Sampai di sel tahanan yang paling ujung,Taehyung menghentikan langkahnya.

"Tuan Taehyung?!"

Murayama mendekat kearah pintu sel tahanan itu,kedua tangannya mencengkram erat besi tersebut.
Taehyung menatapnya dengan tatapan biasa saja.

"Ada yang melaporkan saya,dan saya ditangkap saat akan melakukan transaksi itu."

"Dimana chip nya?"

"Itu dia masalahnya,kau harus mendapatkannya!sebelum ada org lain yang mendapatkannya dan memberikannya pada pihak berwajib,aku menanamkan chip itu dimobil sport ku."

"Jangan berbelit."

"Di abu Dhabi,Arab."

Taehyung berdecak tidak suka,lantas pergi begitu saja meninggalkan Murayama.
Berjalan keluar dan menuju kedalam mobilnya,Jack ternyata sudah menunggu disana.
Taehyung mengacak rambutnya,frustasi sekali tapi bagaimanapun juga ia harus mendapatkan chip itu.

"Abu Dhabi,Arab."

"Mari selesaikan ini tuan besar."

••

"Kau boleh membencinya,tapi jangan lupakan bahwa dia adalah kakakmu Lyn."

"Dia harus bertanggung jawab kakek,dia mengungkit masa lalu ini jadi dia harus siap untuk kehilangan adiknya."

"Jangan bertindak bodoh Kim Hyolyn."

"Just see grandpa what will happen,and I will never forgive him!"

••

T B C ✨

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang