•18•

1.9K 157 0
                                    

••

Jiyon turun dari mobil,namun sebelum memasuki area sekolah,ia memutari mobil tersebut,dan mengetuk kaca mobil tepat disamping Hyung nya.

Dengan berat hati,Jiwon pun membukanya lalu menatap mata bulat milik sang adik.
Jiyon memasang wajah sedihnya,lalu memegang kedua telinganya.

"Maafkan Jiyon,Jiyon refleks hyungie akibat sering berbicara dengan teman teman Jiyon."

"Maka nya disini Hyung katakan,pergaulan dijaga."

"Baiklah,tapi maafkan Jiyon."

"Iya Hyung maafkan,sudah masuk sana."

Jiyon mengecup pipi kanan Jiwon,lalu berlari kearah gerbang sekolahnya,Jiwon hanya terkekeh dan kembali menancap gas sedang dimobilnya.

"Jiyon!"

Jiyon menoleh kebelakang terdengar suara seseorang memanggil namanya.
Setelah ia pastikan ternyata benar,itu adalah anak kelas sebelah yang sering menjahilinya,Sebut saja namanya Adrien.

Jiyon mendengus lalu dengan kecepatan tinggi Jiyon pun berlari,Adrien dibelakangnya terkekeh lalu ikut berlari dan mengejarnya.

"Jiyon,hei kenapa berlari sih!"

"Diam!berhenti menganggu ku!"

"Ah elah,aku tidak menganggu"

Jiyon memutar bola matanya malas,lalu duduk di bangkunya,kelasnya cukup lenggang pagi ini.
Heran padahal sudah jam 7 pas.
Adrien pun duduk disebelah Jiyon dan mengobrak abrik isi meja yang ada didepannya.

"Hei,itu meja Hyera,jangan diacak-acak!"

"Kenapa?ini sangat kotor,banyak kertas,bungkus permen.Menjijikan sekali"

"Sudahlah!itu kan meja nya kenapa kau yg sewot sih!"

"Ini sekolah ku,weeek"

Jiyon merutuki mulutnya,karna benar saja ayah Adrien adalah pemilik sekolah besar ini,

"Dasar ria sekali."

"Bukan,hanya mengingatkan saja."

Jiyon hanya memutar bola matanya,lalu kembali berfokus pada ponselnya menatap foto sang ayah yang dikirimkan oleh bundanya beberapa saat lalu,memberi kabar bahwa ayahnya baik baik saja.

Adrien yang memang suka menjahili Jiyon itu pun ikut mengintip disebalik bahu Jiyon.
Menatap layar ponsel itu dan melihat semuanya.

"Ayahmu sakit?"

"Eiiih!jangan mengintip!"

Jiyon langsung mematikan ponselnya,lalu menyimpannya didalam tas,Jiyon mendorong Adrien agar sedikit menjauh darinya,posisi ini sangat tidak mengenakkan untuk dipandang.

"Jiyon?"

"Oh,Leang?"

"Lanjutkan."

"Tunggu Leang!"

Jiyon berlari keluar kelasnya setelah berhasil mendorong Adrien dengan cukup keras,Adrien hanya tertawa kecil lalu membersihkan kedua tangannya yang menyentuh lantai akibat dorongan dari Jiyon,

"Berhasil."

••

Chaeyon menatap infus yang terpasang ditangan kiri ayahnya,sudah hampir 30 menit bocah gempal itu hanya berdiam diri dan menatap selang panjang beserta jarum jarum yang menusuk tangan ayahnya.

Serta beberapa kali pertanyaan yang sama selalu melontar keluar dari mulutnya,

"Ayah,cakit ya?"

Dan Taehyung hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya,Jungkook yang melihat itu juga ikut terkekeh,pasalnya ini adalah yang pertama kali untuk Chaeyon melihat secara langsung infus beserta jarum jarum itu.

"Onie,ayo makan sayang."

"Ental bunda,Onie cian liat tanan ayah."

"Ayah baik baik saja,ayo makan bersama bunda princess,Hm."

"Iya ayah!"

Chaeyon hendak melompat turun dari kursi yang dinaikinya,namun dengan gerakan cepat Jack pun langsung sigap menangkap Chaeyon agar tidak jatuh.

"Ladi paman!"

"Sssst tidak boleh,ayo sekarang makan bersama bunda."

Tegur Taehyung,Chaeyon pun dengan semangat dan berteriak.

"Ayey!tapten!"

••

TBC

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang