•43•

1K 95 0
                                    

••

"Aku belum ikut campur waktu itu Tae!karna kalian tidak mengabari ku sama sekali!"

"Lyn,dengarlah aku ingin saja mengabarimu,tapi kau tahu sendiri bagaimana Jungkook dia tidak akan membiarkanmu untuk datang kesana."

Lyn menyandarkan tubuhnya pada salah satu bangku kerja milik Taehyung dan mengambil salah satu bantal yang ada disana menatap Taehyung dengan sedikit tajam.
Yang ditatap sudah sangat paham,bahwa adiknya ini sangat keras dan mudah sekali marah.

"Saat ini,aku tidak bercanda aku serius dengan perkataan ku,entah bagaimana pun caranya aku akan tetap memberikan mereka pelajaran yang setimpal!"

"Apa yang akan kau perbuat?"

"Yahh,mudah saja saat berangkat ke Swiss bersama dengan Chaeyon nanti,aku akan melancarkan aksiku."

Taehyung mendengus,lantas mencubit gemas pipi kiri adiknya,Lyn mengaduh dan memukuli tangan Taehyung dengan brutal.
Taehyung langsung mendudukkan dirinya tepat disamping Lyn.
Dan mengacak-acak rambutnya yang mulai memanjang itu.

"Jangan libatkan Chaeyon dalam aksi gilamu itu."

"Hei,aku dan keponakanku akan berangkat ke Swiss untuk memotong rambut bukan untuk berperang Kim Taehyung yang terhormat."

"Lalu aksimu itu?"

"Yeah,tetap berjalan melalui arahanku,sisanya anak buahku lah yang bertugas."

Taehyung mengangguk paham,kemudian melipat kedua tangannya rapi diatas meja dan menatap kosong kearah layar komputer nya yang masih menyala.
Lyn berdehem,menoleh menatap sang kakak yang tengah merenung itu.

"Apa ada masalah Tae?"

"Ck,bisa tidak kau memanggilku dengan sedikit sopan Lyn."

"Alright,apa ada masalah Oppa?"

"Kakek."

Lyn langsung menegakkan tubuhnya,dan mengeserkan bangkunya lebih dekat kearah Taehyung.
Menatap Taehyung dengan intens,yang ditatap hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ada apa dengan kakek?"

"Dia akan datang."

"HABISLAH KITA TAEHYUNG!!!"

"JANGAN BERTERIAK LYN!!!"

••

Chaeyon menatap layar ponselnya sambil tersenyum lebar,sesekali berdecak kagum dengan apa yang dilihatnya.
Mulutnya tidak berhenti mengucapkan wah wah dan wah.
Merasa sangat senang,karna bulan depan dia akan diajak oleh bibi nya untuk mengunjungi salah satu negara impiannya.

"Ah,Onie akan meminta bibi Lyn untuk mengajak Onie berkeliling disana."

"Princess?"

Chaeyon menoleh menatap pintu kamarnya yang terbuka perlahan,kepala seseorang menyembul masuk sambil tersenyum kecil.
Chaeyon langsung menaruh ponselnya,dan merentangkan kedua tangannya meminta agar dipeluk Jiwon terkekeh kecil,lalu menghampiri adiknya dan memeluk erat tubuh mungil itu.

"Oppa lama sekali huh!"

"Maaf."

"Eum,Oppa bulan depan Onie diajak bibi Lyn ke Swiss!"

"Benarkah?"

"Hu'um!Onie tidak sabar!"

"Dan bulan depan Earth Oppa juga akan pulang ke Thailand."

Chaeyon langsung melepaskan pelukannya pada Jiwon,menatap mata tajam yang sangat mirip dengan mata ayahnya.
Jiwon menyadari perubahan gesture dari adiknya segera mengenggam erat tangan kecil itu,mengusapnya perlahan-lahan dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.

"Kenapa harus pulang?kenapa tidak memberitahu Onie?kenapa Earth Oppa akan meninggalkan Onie?"

"Oppa hanya--

"HEII KALIAN BERDUA DIPANGGIL UNTUK MAKAN SIANG!!!"

"AH!!BERISIK SEKALI JIYONIE OPPA!!"

"WLEEEEEEE!!!"

Yeah,aksi kejar-kejaran pun dimulai :))

••

T B C 🖤

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang