•24•

1.7K 144 3
                                    

••

Taehyung benar benar dengan perkataannya,akibat masalah ini Taehyung mencabut dan mengambil alih semua kekayaan milik tuan Choi dan juga tuan Min.
Dalam hitungan menit kedua keluarga mereka menjadi jatuh miskin seketika,tidak hanya itu Taehyung juga membekam kedua orang ini didalam penjara namun sebelumnya ia sudah membuat kedua orang ini terluka parah,jadi hidup mereka tidak akan lama didalam penjara.

Mengenaskan bukan.

Taehyung sekarang sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,ia menuju kerumah sakit yang diinfokan oleh Jack.
Sampainya dirumah sakit,anak buah Taehyung semuanya sudah berkumpul disana.

"Tuan?"

"Berkumpulah dimarkas,Jack ada disana."

"SIAP TUAN!"

Taehyung langsung berjalan masuk,menuju kekamar inap Jiwon.
Jungkook berada didepan kamar inap Jiwon menunggu Taehyung datang.
Dari kejauhan dapat ia lihat seseorang dengan jas hitam Jungkook pun segera berlari dan memeluk Taehyung dengan erat.

"Ada apa baby?"

"Jiwon,lengan kirinya Hyung hiks."

"Sudah sudah,tidak masalah dia jagoan kita berdua Hm."

Taehyung dahi Jungkook dengan sayang,mengapit pinggang kesayangannya lalu berjalan bersama kekamar inap Jiwon.

"Hai jagoan."

"Hm."

Taehyung mendekat lalu mengusap pucuk kepala Jiwon.
Jiwon hanya diam lalu dengan cepat ia memeluk Taehyung dengan satu tangan.
Taehyung terkekeh lalu membalas pelukan itu.

"Maafkan Jiwon ayah."

"Sudahlah nak,kau adalah jagoan ayah."

"Onie!Onie!"

"Onie princess ayah."

"Jiyon?"

"Jiyon juga jagoan ayah."

"Bunda?"

"Bunda kesayangan kami semua!"

Pekik mereka bersamaan,keluarga kecil ini saling berpelukan erat.
Malam ini menjadi malam yang  membahagiakan hati Jungkook walau sedikit terluka dengan tembakan dilengan kiri Jiwon namun Jungkook tetap bersyukur semua keluarganya selamat.

••

Berhari hari lewat.

Berbulan bulan lewat.

Dan bertahun-tahun pun lewat.

Taehyung dan Jungkook sudah semakin dewasa.

Chaeyon sudah menginjak masa pubertas nya yaitu kelas 9 SMP,Jiyon sebentar lagi akan sarjana,dan Jiwon sudah menjalankan perusahaan yang diberikan oleh ayahnya.

"Bunda!Onie pakai sepatu yang mana ne?"

"Yang mana saja sayang."

"Ya sudah!Onie berangkat bunda!"

"Hati hati sayang!"

"Iya!"

Chaeyon berlari kearah mobil Jiwon,lalu memasukinya dengan tergesa-gesa membuat Jiwon sedikit mendengus dan menjalankan mobil tersebut.

"Kebiasaan sekali bukan,bangun selalu kesiangan."

"Ya maap."

"Oppa berharap Onie kecil kembali hadir,dan bukan Onie yang sekarang menjengkelkan,nakal pula."

"Onie pun berharap sebaliknya,Jiwon Oppa ku yang dulu sangat manis dan tampan sekali,bukan yang sekarang berkumis,hitam pula kelihatan seperti bapak bapak hahahahaha"

Jiwon hanya tertawa kecil,adiknya ini memang sangat aktif dan perkataannya selalu nyelekit ceplas ceplos cerminan Jiyon sekali.

"Sudah sampai,sana kau!"

"Uang jajan mana boss?hehe"

Jiwon memutar bola matanya malas,lalu mengambil dompetnya mengeluarkan satu lembar kertas namun nilainya tidak sedikit.

"Terima kasih Oppa!"

"Hm,sudah sana masuk."

"Iya,byeeeeeee Oppa!"

"Bye."

Chaeyon berlari menuju gerbang sekolahnya meninggalkan Jiwon yang masih setia memantaunya dari arah dalam mobil.

Saat Chaeyon sudah tidak terlihat lagi,ia pun mengeluarkan ponselnya dan menempelkannya ditelinga.

"Jaga adikku."

"Siap tuan muda laksanakan!"

••

TBC.

Kemungkinan besok udah END :)

Terima kasih.

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang