Mine!

•86•

••

Jantung Jungkook berdegup dengan kencang,begitu melihat Lyn yang berada diambang pintu rumahnya.
Perasaan campur aduk,antara bahagia sedih dan ketakutan.
Lyn langsung berlari kearah Jungkook.
Memeluk erat tubuh ini,seseorang yang amat sangat dirindukan nya.

"Oppa Lyn sudah pulang–hikss"

"Akhirnya Lyn pulang,Oppa sangat merindukanmu."

Keduanya berpelukan dengan erat,interaksi itu diperhatikan lekat oleh Taehyung,Jiwon dan juga Leang.
Tak lama kemudian,Jiyon dan Chaeyon keluar dari arah dapur sambil berlari-larian tak jelas.
Oh,rupanya Jiyon mencoba mengambil es krim milik Chaeyon.

"Oppa!kemarikan es krim Onie!"

"Tidak,wleee–"

Keduanya asik sendiri,sampai tidak menyadari bahwa jagoan mereka sudah kembali kerumah.
Dengan cepat,Leang menarik Jiyon dan mengambil es krim milik Chaeyon.

"Ishh!lepaskan!kau ini–Leang?"

"Ini princess es krimnya."

"Whoa!terima–ha?Leang Oppa."

Jiyon dan Chaeyon seketika bertatapan dengan intens,keduanya langsung berteriak bersamaan.
Jiyon pun segera memeluk erat leher jenjang milik suaminya.
Chaeyon sendiri linglung ingin memeluk siapa,disebelah sana ada ayah dan disebelah sini ada Jiwon Oppa.

"AYAH!!!"

Yeah,Chaeyon lebih memilih untuk memeluk ayahnya saja.
Jiwon terkekeh kecil kemudian mendekati Chaeyon ikut memeluknya dari arah belakang.

"AYAH!ONIE RINDU HIKSS–SANGAT SANGAT RINDU AYAH!"

"Yes princess,ayah juga sangat merindukan Onie."

Tangisan terpecah begitu saja didalam rumah ini.
Entah itu tangisan Jiyon,Chaeyon Lyn maupun Jungkook.
Tangisan kebahagiaan yang memang seharusnya seperti ini,bukan malah tangisan yang menyimpan luka.

••

Taehyung menciumi bibir merekah milik Jungkook,menghisapnya dengan penuh napsu.
Keduanya saling melepaskan hasrat sekarang,setelah tadi perbincangan mereka selesai Taehyung menubrukkan Jungkook kearah dinding dan menggendongnya kekamar.

"Mhh–Taeh–"

Ciuman Taehyung turun kearah leher putih mulus itu,menyesapnya dengan hati-hati agar menikmatinya.
Jungkook menggeliat,sentuhan ini sudah lama tak ia rasakan.
Taehyung membuka semua pakaiannya sendiri,hingga junior itu keluar dan berdiri sangat tegak.

"Menungging baby."

Jungkook memutar tubuhnya,keduanya tangannya bertumpu pada bantal membenamkan wajahnya disana,Taehyung gelap mata sekarang.
Ia mengambil sedikit lube dan mengoleskannya pada si junior dan juga memberikan sedikit kepada lubang berkedut milik istrinya.

"Angh!–"

"Oh–"

Menghentakkan sedikit akhirnya terbenam seutuhnya.
Jungkook menggigit jarinya,Taehyung meremas bongkahan kenyal itu dengan sensual.

"Angh–ahh–eumh!"

Hentakan demi hentakan Taehyung berikan,titik ternikmat Jungkook tertumbuk habis didalam sana.
Air matanya mengalir,bukan karna kesedihan namun karna kenikmatan yang luar biasa.

"Ahh–Taeh–aahh eumhh ngghh–"

"Yashh!baby–oh!"

••

Chaeyon bercerita panjang lebar kepada bibi Lyn,mengenai tentang sekolahnya yang ia ikuti secara online.

"Onie pusing bibi Lyn,Onie tidak paham."

"Setidaknya itu hanya terjadi dua bulan bukan?besok Onie bisa bersekolah."

"Iya!benar sekali!"

Lyn tertawa pelan,tangannya bergerak naik mengelus kepala keponakannya itu.
Chaeyon tersenyum simpul namun tetap berhasil menampakan gigi kelincinya.

"Bibi Lyn jangan pergi lagi ya."

"Iya bibi tidak akan pernah pergi lagi."

Chaeyon langsung memeluk erat bibi Lyn,membenamkan kepalanya pada dada bibi Lyn.
Lyn mengelus punggung bergetar milik Chaeyon,anak itupun kembali menangis.
Lyn membenarkan perkataan kakek Richard bahwa mereka semua sangat terpukul bahkan Chaeyon sekalipun.

••

T B C 🔫