•54•

870 88 2
                                    

••

Taehyung hampir saja membunuh salah satu dokter yang menangani adiknya karna sangat tidak becus dalam bekerja.
Untung saja,Jungkook ada disana dan menenangkan Taehyung.

"AKU TIDAK PEDULI!!SELAMATKAN ADIKKU ATAU RUMAH SAKIT INI AKAN KU HANCURKAN BESERTA KALIAN SEMUA!!"

Semua orang yang berada disana merasa ketakutan dengan teriakan membahana dari mulut Taehyung.
Dengan gerakan cepat,mereka membawa Lyn keruangan khusus untuk menanganinya.
Pasalnya beberapa waktu lalu Lyn kejang kejang dan kehilangan nafasnya.

"Tenanglah Hyung,Lyn pasti baik baik saja."

Jungkook memeluk Taehyung dengan erat,Taehyung menetralkan emosinya dan membalas pelukan hangat dari istrinya.
Dari arah belakang Chaeyon datang bersama dengan Richard.
Ah,rupanya Richard membawa Chaeyon untuk berjalan-jalan sebentar setelah datang dari hutan bersama dengan Taehyung.

"Ada apa bunda?"

"Ah sayang,sudah kembali rupanya."

Jungkook melepaskan pelukannya,dan segera menghapus air mata Taehyung kemudian memberikan kode agar hal ini tidak membuat Chaeyon khawatir.

"Tidak eum,tidak ada apa apa ayah hanya merindukan Chaeyon."

Chaeyon hanya tersenyum kecil,lalu menatap kearah pintu kamar inap bibi Lyn yang sedikit terbuka,mengernyitkan dahinya lantas berjalan pelan dan membuka pintu tersebut,kosong.
Chaeyon menoleh dengan cepat kearah bundanya.

"Dimana bibi Lyn,bunda?ayah?"

"Iya benar,dimana Lyn?"

Timpal Richard menambahi,Taehyung dan Jungkook hanya saling menatap satu sama lain.
Jika diberitahu hal ini akan membuat suasana semakin mengkhawatirkan.

"Lyn sempat kejang-kejang dan seketika nafasnya menghilang."

Titah Taehyung.

"Lyn dipindahkan keruangan khusus untuk ditangani lebih lanjut."

Tambah Jungkook.

"APA?!!"

••

Earth kembali kerumahnya yang minimalis dengan perasaan campur aduk.
Seketika pening melanda seisi kepalanya.
Air matanya kembali mengucur deras,meremas rambutnya dan terduduk lemah dilantai.

"Ternyata Earth memiliki seorang kakak,yang belum pernah ia ceritakan pada Hyung."

"Benarkah hyungie?lantas apa masalahnya?"

"Masalahnya sudah selesai,Hyung memberikan sejumlah uang dan menyuruhnya untuk pergi jauh."

"Mwoya!kakaknya Earth?"

"Iya."

Jujur saja,Earth merasakan hatinya sangat sakit sekarang.
Bagaimana tidak,Jiwon melakukan hal itu tanpa memberitahunya lebih dulu.
Earth hanya tidak ingin kelakuan licik kakaknya akan semakin menjadi dengan adanya uang yang diberikan oleh Jiwon.
Bisa saja bukan,kakaknya kembali lagi dan meminta sejumlah uang lagi kepada Jiwon.

Braak!

Earth terlonjak kaget,begitu suara pintu depan yang terbuka dengan kasar.
Jiwon datang,berjalan menghampiri Earth dengan pandangan tajamnya.

"Kenapa pulang?"

"Rumahku disini."

Ketus Earth tanpa memandang kearah Jiwon.
Jiwon mendengus dan menarik tangan Earth dengan cukup keras.
Earth sedikit meringis dan melepaskan genggaman tangan Jiwon.

"Kenapa?Earth?!"

"Pergilah,aku ingin sendirian."

"Apa alasannya?"

Earth berjalan mundur perlahan pasalnya Jiwon semakin maju saja.
Sampai didepan lemari buku langkah Earth berhenti,Jiwon sudah berada tepat didepannya.
Posisi yang sangat dekat antara wajah mereka.

"A-aku ingin sendirian."

"Alasannya?"

"Entahlah,tinggalkan aku sendiri."

Earth berbicara seperti ini sambil menatap kearah lain,Jiwon memegang dagu Earth dan mengarahkan wajahnya agar saling menatap lagi.

"Alasannya?"

"Aku bosan,iya!aku bosan denganmu."

"Lalu?"

"Ayo putus."

Jiwon melepaskan pegangannya pada dagu Earth dan berjalan mundur,menatap tajam kearah kekasih mungilnya itu.
Earth menelan ludah nya sendiri,tatapan Jiwon seolah membunuhnya seketika.

"Saat ini keadaaan tidak sebercanda itu Earth."

"Tidak Jiwonie,aku tidak bercanda pergilah."

"APA KESALAHANKU?!"

Jiwon berteriak dengan keras,hal itu membuat suasana semakin suram diantara mereka berdua.
Earth mengepalkan tangannya,berusaha menahan air mata yang ingin lolos begitu saja.

"Pergilah,aku ingin ini berakhir sekarang."

"HANYA ITU?!BOSAN?!KENAPA KAU KEKANAK-KANAKAN SEKALI HAH?!APA KAU TIDAK MENGERTI KEADAANKU SEKARANG EARTH?!"

"DIAM!DAN KELUAR!"

Jiwon mengusap wajahnya kasar,segera berjalan menuju kearah pintu depan.
Keluar begitu saja beralih memasuki mobilnya dan segera mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

Sial,emosi emosi!

••

T B C ✨

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang