Mine!

•69•

••

Chaeyon duduk dibalkon kamarnya,kedua tangannya memegang sebuah bingkai foto.
Yang dimana difoto tersebut,dirinya bersama dengan Earth Oppa saat berada di taman belakang rumahnya.
Chaeyon mengusap air matanya,bahkan dirinya masih tidak percaya ini akan terjadi.

"Onie masih tidak percaya,ini akan terjadi.
Padahal Oppa sudah berjanji akan mengajak Onie jalan-jalan ke Thailand,tapi mengapa Oppa pergi—hikss.."

"Oppa,Onie sudah tau cara memanggil kakak laki-laki dalam bahasa Thailand—hikss..Oppa harus mendengarkan Onie sekarang"

"Onie sudah belajar,P'Earth—hikss..Onie sudah mempelajarinya,Onie ingin P'Earth mendengarkan Onie—hikss..hikss.."

Chaeyon segera memeluk bingkai foto tersebut,perasaannya hancur seketika.
Bagaimana tidak,dirinya sudah sangat dekat dengan calon kakak iparnya itu.
Tapi na'as semuanya menghilang begitu saja.

Hancur lebur.

Yunjae datang dan membuka perlahan pintu kamar milik Chaeyon.
Menyembulkan kepalanya,dan langsung masuk begitu saja tak lupa untuk menutup kembali pintu tersebut.
Kakinya melangkah kearah balkon,dari arah dalam sudah terdengar suara Chaeyon yang menangis.

"Onie?"

"Eum?—Yunjae?"

Yunjae mendudukkan dirinya tepat disamping Chaeyon,Chaeyon menaruh foto tersebut diatas paha nya,Yunjae sedikit melirik dan mengangguk kecil.

"Aku turut prihatin,atas apa yang menimpa kekasih Jiwon Hyung."

"Eum."

"Kau harus tau,kematian hanya milik yang maha kuasa,dia bisa kapan saja dan dimana saja melakukan apa yang dikehendakinya,termaksud kematian kita."

Chaeyon hanya diam,dan melirik kearah Yunjae,yang dilirik hanya menatap lurus kedepan kelangit lebih tepatnya.
Chaeyon baru menyadari,Yunjae tumbuh secepat ini padahal baru kelas 9 SMP bahkan jika diukur tinggi nya pasti sudah mencapai Jiyon Oppa begitu pikir Chaeyon.

"Kau sudah berkunjung ke makam nya hari ini?"

"Eung."

Gelengan kepala menjadi jawabannya,Yunjae menghela nafasnya dan segera menarik tangan Chaeyon.
Keduanya kembali memasuki kamar,Yunjae menarik pelan bingkai foto yang dipegang oleh Chaeyon lantas menaruhnya diatas meja.

"Ayo berkunjung ke makam nya."

"Tapi—"

"Eum baiklah,aku tunggu dibawah."

Yunjae melepaskan genggamannya,dan berjalan keluar.
Chaeyon menatap punggung Yunjae yang menghilang dibalik pintu,dan benar saja anak itu menjadi sangat tinggi sekarang.
Pertumbuhannya sangat cepat,Chaeyon seketika tersenyum kecil,lalu dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Aku harus ganti baju."

Chaeyon menuju kearah lemari,mengganti pakaiannya dengan cepat.
Dan langsung berjalan keluar kamar,menuju keruang tamu.
Gotcha!
Disana ada mommy juga yang sedang mengobrol bersama bunda.

"Mommy?"

"Oh—halo sayang."

Chaeyon mendekat membiarkan pipi nya dikecup singkat oleh sang mommy.

"Yunjae menunggu didepan."

Chaeyon mengangguk paham,lantas berjalan keluar rumah.
Matanya meneliti sekitar,dimana Yunjae ?
Sedikit terperanjat kaget kala suara klakson mobil yang dinyalakan oleh Yunjae.
Berjalan kearah mobil berwarna putih tersebut,saat masuk Chaeyon cengo menatap tak percaya kearah Yunjae.

"Kau yang menyetir?"

"Iya."

"Hei!aku tidak mau mati dulu Yunjae!"

"Ck,tenanglah aku sudah lulus tes."

Chaeyon menghela nafasnya,tanpa sadar Yunjae sedikit tersenyum.
Segera menjalankan mobilnya melesat pergi ke pemakaman.

Hanya perlu waktu beberapa menit saja untuk sampai kesana,keduanya pun langsung menuju ke makam Earth.
Chaeyon berjalan beriringan bersama Yunjae.
Sedikit berjongkok disamping makam itu,tangannya bergerak mengelus bingkai foto yang sudah basah akibat hujan.

"Hai Oppa?apa kabarmu?Onie disini,Onie bersama anaknya mommy."

Yunjae speechless pt.1

"Hikss—maafkan Onie Oppa seharusnya Onie tidak pingsan saat itu,Onie bahkan tidak mengenalimu oppa—"

Yunjae speechless pt.2

"Onie menyayangimu—sangat sangat menyayangimu Oppa—hikss..dulu Onie selalu bermimpi mempunyai empat orang Oppa sekaligus—dan akhirnya Onie mendapatkannya ada Jiwon Oppa,Jiyon Oppa,Leang Oppa dan juga Earth Oppa—hikss.."

Yunjae speechless pt.3

"Tapi—Oppa kenapa pergi begitu saja?!"

Yunjae langsung memeluk Chaeyon,membiarkan Chaeyon menangis di pelukannya.
Rasanya tidak tega begitu melihat gadis penganggu ini menangis,Yunjae rasa—entahlah kenapa Yunjae merasakan hal ini.
Sangat aneh—.

••

T B C ✨

Ku buat cinta monyet ah Yunjae dan Chaeyon :))