•40•

1.2K 109 0
                                        

••

Lyn berjalan santai memasuki perusahaan raksasa milik kakak nya itu,namun saat akan melewati beberapa perempuan yang berkumpul didepan dirinya langsung dihadang begitu saja oleh 1 orang.

"Maaf,nona siapa?"

Lyn menaikkan sebelah alisnya,menatap perempuan berambut pirang ini dari atas ke bawah.
Cih,jika saja Lyn tidak mengontrol diri dia pasti sudah tertawa terbahak-bahak sekarang akibat tubuh pendek yang tidak ada apa apa nya dibandingkan dirinya.

"Kenapa si payah itu selalu mengganti karyawannya setiap tahun!menjengkelkan sekali!"

"Nona siap--eh!"

Belum selesai berbicara,salah satu dari mereka sudah menariknya kebelakang dan membungkuk sopan kearah Lyn.
Ah,rupanya Seojeong sekertaris lama Taehyung.

"Maaf nona Lyn,silahkan masuk saja."

Lyn mengangguk dan berjalan meninggalkan mereka.
Seojeong langsung berbalik badan,dan segera memaki maki karyawan baru 3 hari itu yang sudah lancang menghalangi adik dari boss mereka.

"Apa apaan kau ini!seenaknya saja menghalangi adik tuan Kim!"

"Mwoya!adik tuan Kim?Kim Taehyung pimpinan atau Kim Jiwon anaknya?"

"Ihhh,dia itu adik kandung dari tuan besar Kim Taehyung!kau harus tau itu!dan bersyukurlah bahwa kau tidak dibunuh oleh nya tadi!"

"Ya ampun terima kasih ya tuhan."

••

"Mommy batal kemari sayang."

"Kenapa bisa Bun?"

"Yunjae tiba tiba demam,dan mommy terpaksa harus putar balik lagi."

Chaeyon mengigit jarinya menatap bunda dengan tatapan yang sulit diartikan.
Jiyon yang berada tepat didepan adiknya merasa sedikit aneh,dan segera melempar bantal sofa kearah Chaeyon membuat siempunya sedikit terperanjat.

"Oppa!ishh Onie lagi enak enaknya merenung."

"Merenung apa seperti itu?bisa saja kau kesurupan huh!"

"Ck,Bun itu hanya akal akalan Yunjae saja percayalah,dia itu memang tidak ingin bertemu dengan Onie!"

Jungkook hanya terkekeh,mengusak rambut anaknya yang sedikit berantakan karna bekas kunciran yang dibuka olehnya tadi.
Jungkook pun mengambil sisir rambut didalam meja kecil yang ada disampingnya,menyisir pelan rambut putri nya.

"Bibi Lyn kemana bunda?"

"Kekantor,ingin bertemu ayah ada apa hm?"

"No,hanya bertanya saja."

Chaeyon kembali berfokus pada handphone dirinya sibuk meng-scroll beranda Instagram,sampai pandangannya tertuju pada satu tempat yang sangat indah,Jungkook melirik sedikit kearah ponsel putrinya dan ikut melihat foto tersebut.

"Swiss?"

"Eum?iya bunda,kenapa Swiss bisa seindah ini,sebersih ini ya ampun."

"Disana rakyatnya tertib sayang,jadi bisa seindah itu sebersih itu karna populasi penduduk nya."

"Hmm,bunda pernah kesana?"

"Oh tentu saja pernah waktu itu Jiyon dan Hyung masih SD dan kami berempat kesana!"

Teriak Jiyon,membuat tatapan sinis Chaeyon pun tertuju padanya,Jiyon tertawa terbahak-bahak melihat adik nya yang pasti mulai panas sekarang.
Dapat Jungkook lihat tangan Chaeyon mulai meremas ponsel nya sendiri.

"Benar bunda??"

"Iya sayang,benar."

"Kenapa Onie tidak diajak bunda?!huh?!"

"Loh,kan Onie masih didalam perut sayang."

Dengan cepat Chaeyon melempar bantal sofa kearah Jiyon,dan segera berlari keatas menaiki lengkukan tangga yang pasti untuk menuju kekamarnya.
Menutup dengan kasar pintu kamarnya,membuat Jungkook menggeleng kecil lalu menatap Jiyon.

"Marah tu,gara gara Jiyon."

"Yahh,kan bunda yang bilang masih didalam perut."

"Sudah,sana bujukin nanti tambah marah tu."

Jiyon mengangguk dan segera melesat pergi kekamar adiknya.
Begitu pintu dibuka,Jiyon melihat Chaeyon sudah berada diatas ranjang dengan tubuh yang berada didalam selimut tebalnya.
Mendekat,dan duduk tepat disamping adiknya.

"Onie,Oppa hanya bercanda."

"Emm."

"Onie,jangan marah ya Oppa minta maaf."

"Oppa?"

Chaeyon membuka selimutnya berbalik badan lantas Jiyon pun menoleh dan langsung berteriak sekeras mungkin.

"CHAEYONIE!!!"

••

T B C  🖤

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang